REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Kepala Menteri India Arvind Kejriwal pada Jumat (4/11/2022) mengumumkan penutupan sekolah dasar di semua wilayah ibu kota New Delhi mulai Sabtu (5/11/2022). Keputusan ini menyusul tingginya peningkatan polusi udara ibu kota.
"Kami menutup semua sekolah dasar di Delhi mulai besok. Juga menutup kegiatan di luar ruangan untuk semua kelas diatas kelas 5," kata Kejriwal pada konferensi pers.
Keputusan untuk menutup beberapa sekolah muncul setelah orang tua dan pecinta lingkungan memprotes di media sosial. Mereka mendesak pihak berwenang untuk mempertimbangkan dampak polusi pada anak-anak.
Pejabat distrik di Noida, kota satelit New Delhi, pada Kamis (3/11/2022) mengarahkan semua sekolah untuk mengadakan kelas online untuk siswa hingga kelas delapan. Beberapa warga mengeluhkan ketidaknyamanan dalam bernapas hingga iritasi pada mata, hidung dan tenggorokan. Data Dari Badan Pengendalian Pencemaran Pusat menunjukkan bahwa indeks kualitas udara India melanggar kategori "berat" dan "berbahaya" di sebagian besar stasiun pemantauan.
Pemerintah federal mengatakan, angka dibawah kategori parah, atau lebih dari 400, mempengaruhi orang sehat, sementara dampak serius pada mereka yang memiliki penyakit. New Delhi adalah kota berpenduduk sekitar 20 juta dan ibu kota paling tercemar di dunia.
Wilayah ini diselimuti kabut asap setiap musim dingin karena udara yang dingin dan berat menjebak debu konstruksi, emisi kendaraan. sedangkan asap dari pembakaran sisa tanaman di negara bagian Haryana dan Punjab yang berdekatan menjelang musim panen baru juga menimbulkan polusi.
Pertimbangan pembatasan lalu lintas juga tengah dimatangkan pemerintah India. "Pemerintah negara bagian juga mempertimbangkan pembatasan kendaraan di jalan," kata Kejriwal.
Dewan pengendalian polusi federal India pada Kamis malam melarang masuknya truk diesel yang membawa barang-barang tidak penting ke ibu kota.