REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Negara-negara yang tergabung dalam G7 dan mitranya Australia sepakat untuk menetapkan harga tetap pada minyak Rusia. Penetapan ini akan mulai berlaku pada 5 Desember mendatang.
"Koalisi telah menyetujui batas harga akan menjadi harga tetap yang akan ditinjau secara berkala daripada diskon untuk indeks," kata sumber dari koalisi tersebut, yang tidak berwenang untuk berbicara di depan umum.
"Ini akan meningkatkan stabilitas pasar dan menyederhanakan kepatuhan terhadap meminimalkan beban pelaku pasar," ujarnya menambahkan.
Harga awal tersebut belum ditetapkan, namun harus sudah diputuskan dalam beberapa pekan mendatang. Mitra koalisi juga setuju untuk secara teratur meninjau harga tetap dan merevisinya sesuai kebutuhan.
Menurut sumber tersebut, menetapkan harga sebagai diskon untuk beberapa indeks akan menghasilkan terlalu banyak volatilitas dan potensi perubahan harga. "Koalisi khawatir bahwa harga mengambang yang dipatok dibawah patokan internasional Brent mungkin memungkinkan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memainkan mekanisme dengan mengurangi pasokan," ujar sumber yang mengetahui tentang perundingan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin bisa mendapatkan keuntungan dari sistem harga yang mengambang, sebab harga minyak negaranya juga akan naik jika Brent melonjak. Kelemahan dari sistem harga tetap yang disepakati adalah akan membutuhkan lebih banyak pertemuan koalisi dan birokrasi untuk meninjaunya secara teratur.
Sementara itu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen dan pejabat G7 lainnya berpendapat bahwa batas harga untuk minyak mentah akan memeras pendanaan ke Rusia tanpa memotong pasokan ke konsumen. Rusia pun telah mengatakan akan menolak untuk mengalirkan minyak ke negara-negara yang menetapkan batas harga.
Layanan pengiriman sangat ingin melihat detail lebih lanjut tentang rencana G7 yang akan mulai berlaku dalam sebulan. Batasan harga yang stabil dapat memungkinkan perusahaan asuransi untuk lebih percaya diri menggulung kontrak dan memulai kontrak baru tanpa takut bahwa harga dapat disesuaikan oleh negara-negara yang membeli minyak Rusia, yang berpotensi membuat perusahaan asuransi terkena sanksi.