Sabtu 05 Nov 2022 10:09 WIB

Yahudi Amerika Serikat Terbelah, Ratusan Pemimpin Mereka Tolak Dukung Israel 

Tidak semua Yahudi Amerika Serikat mendukung penjajahan Israel atas Palestina

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Orang Yahudi dan bendera Amerka Serikat.ilustrasi, Tidak semua Yahudi Amerika Serikat mendukung penjajahan Israel atas Palestina
Foto: nleresource.com
Orang Yahudi dan bendera Amerka Serikat.ilustrasi, Tidak semua Yahudi Amerika Serikat mendukung penjajahan Israel atas Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Fakta bahwa tidak semua Yahudi mendukung pendudukan Israel atas Palestina memang benar adanya. Maknanya, tak semua Yahudi pro penjajahan Israel. 

Misalnya saja, lebih dari 240 pemimpin Yahudi Amerika di Pittsburgh telah menandatangani surat yang mencela kelompok pro-Israel Amerika Serikat, karena mendukung kandidat Partai Republik yang ekstrem sambil menghabiskan jutaan dolar untuk melawan Summer Lee. Summer Lee kerap menyuarakan penindasan Israel terhadap Palestina. 

Baca Juga

Surat itu mengutuk Komite Urusan Publik Israel Amerika (Aipac) atas upayanya untuk mengalahkan Lee dari Partai Demokrat. Aipac telah gagal menghentikan Lee pada saat pemilihan pendahuluan Demokrat awal tahun ini. 

Dilansir dari Wafa pada Jumat (4/10/2022), surat dari para pemimpin Yahudi Amerika Serikat itu menegaskan, bahwa Aipac tidak mewakili pandangan dari mayoritas orang Yahudi Amerika. Aipac yang bekerja mendukung Partai Republik dan mempromosikan supremasi kulit putih, bukanlah suara bulat dari mayoritas kelompok Yahudi Amerika Serikat. 

"Kami juga mengutuk dukungan Aipac terhadap anggota parlemen yang telah mempromosikan teori konspirasi 'Penggantian Besar' antisemit yang membantu menginspirasi pembunuhan sebelas anggota dari tiga sinagoge yang bertempat di Tree of Life," kata surat itu, seperti dikutip oleh Guardian. 

Jelas, definisi mereka tentang 'ekstrim' benar-benar berlawanan dengan yang dipegang oleh mayoritas orang Yahudi Amerika-yang khawatir tentang meningkatnya antisemitisme dan nasionalisme kulit putih di Amerika Serikat. 

Dalam sebuah tweet pekan lalu, Lee menuduh Aipac mendanai ekstremis: “8 hari sejak membuat sejarah di PA–di mana perempuan kulit hitam tidak pernah memiliki perwakilan federal–Aipac mendanai lawan ekstrem GOP saya. Sejak mendukung 100+ pemberontak, Aipac telah berulang kali menunjukkan kepada kita bahwa demokrasi tidak pernah sepenting menjauhkan progresif.”

 

 

Sumber: wafa    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement