Sabtu 05 Nov 2022 21:35 WIB

Korut Kembali Tembakkan Empat Rudal ke Laut Barat

Tembakan terbaru ini terjadi saat Korsel dan AS mengakhiri latihan militer gabungan

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) kembali menembakkan empat rudal balistik jarak pendek ke laut barat pada Sabtu (5/11/2022). Tembakan terbaru ini terjadi saat Seoul dan Washington mengakhiri latihan militer gabungan terbesar selama enam hari.
Foto: Associated Press
Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) kembali menembakkan empat rudal balistik jarak pendek ke laut barat pada Sabtu (5/11/2022). Tembakan terbaru ini terjadi saat Seoul dan Washington mengakhiri latihan militer gabungan terbesar selama enam hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Korea Utara (Korut) kembali menembakkan empat rudal balistik jarak pendek ke laut barat pada Sabtu (5/11/2022). Tembakan terbaru ini terjadi saat Seoul dan Washington mengakhiri latihan militer gabungan terbesar selama enam hari.

Militer Korsel mengatakan, peluncuran terjadi antara pukul 11.31 dan 11.59 waktu setempat. "Rudal itu terbang dari Tongrim dan terbang sekitar 130 km, mencapai ketinggian sekitar 20 km," kata otoritas Seoul.

Latihan gabungan AS-Korsel yang dijuluki Vigilant Strom melibatkan sekitar 240 pesawat militer dan dua pembom strategis B-1B AS, serta empat pesawat tempur F-16 dan empat F-35A. Ini adalah pertama kalinya B-1B dikerahkan dalam latihan AS-Korea Selatan sejak 2017.

"Latihan bersama ini menunjukkan kemampuan pertahanan gabungan dan tekad Republik Korea dan AS untuk secara tegas menanggapi setiap provokasi dari Korut, dan kemauan AS untuk menerapkan komitmen kuat untuk pencegahan yang diperpanjang", kata kepala staf gabungan Korsel.

Pyongyang pada Jumat (4/11/2022) menuntut agar AS dan Korsel menghentikan latihan udara tang dinilai mereka provokatif. Korsel mengatakan pihaknya mengerahkan pesawat tempur sebagai tanggapan atas 180 penerbangan militer Korut di dekat perbatasan bersama negara itu pada Jumat.

Pada Rabu, Kortu juga menembakkan rekor harian 23 rudal, dengan satu pendaratan di lepas pantai Korea Selatan untuk pertama kalinya. Peluncuran senjata terjadi setelah Pyongyang mengancam akan mengambil tindakan tegas kecuali Washington menghentikan latihan udara sekutu dengan Korsel.

Korut telah meluncurkan serangkaian rudal sepanjang pekan ini termasuk kemungkinan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang gagal. Tindakan Korut menarik kecaman dari AS, Korsel dan Jepang, dan meningkatkan spekulasi bahwa negara itu mungkin bersiap untuk dimulainya kembali uji coba nuklir untuk yang pertama sejak 2017.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement