REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjanji meningkatkan kapasitas angkatan laut dan militer negaranya. Dia memperingatkan, negara-negara harus bersiap menghadapi agresor.
“Peningkatan (kapasitas angkatan laut Jepang) tidak bisa menunggu, termasuk pembangunan kapal angkatan laut baru, memperkuat kapasitas pertahanan rudal serta peningkatan kondisi kerja dan kompensasi untuk personel (militer) kita,” kata Kishida saat berbicara tentang tinjauan armada internasional Jepang, Ahad (6/11/2022).
Tanpa secara langsung menyebut China, Kishida mengatakan, lingkungan keamanan nasional di sekitar Jepang tumbuh lebih keras, termasuk di wilayah persengketaan, yakni Laut China Timur dan Laut China Selatan. “Kita harus mempersiapkan diri untuk era ketika aktor muncul untuk tidak mematuhi aturan serta menggunakan kekuatan atau ancaman untuk menghancurkan perdamaian dan keselamatan negara lain,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kishida turut mengecam uji coba rudal terbaru Korea Utara (Korut). Dia pun mengecam perang Rusia di Ukraina. Tinjauan armada internasional mengumpulkan kapal-kapal dari Jepang dan 12 negara lain, termasuk Australia, India, dan Amerika Serikat (AS), di Teluk Sagami, selatan Tokyo.
Korea Selatan juga mengambil bagian untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun Saat ini Tokyo dan Seoul berusaha untuk memperbaiki hubungan bilateral yang dibekap ketegangan.
Pernyataan Kishida terkait meningkatkan kapasitas militer muncul saat Jepang sedang menyusun rencana keamanan yang mungkin menyerukan penggandaan pengeluaran pertahanan negara tersebut dalam lima tahun. Hal itu akan mewakili perubahan besar di Jepang yang memiliki konstitusi tentang pembatasan kapasitas militer nasionalnya.