REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Kamis (3/11/2022) mengatakan bahwa partisipasi Turki dalam penerapan kembali kesepakatan gandum adalah alasan utama mengapa Rusia mempercayai perjanjian tersebut.
Berbicara pada konferensi pers di Moskow, Peskov sangat memuji upaya yang dilakukan oleh Ankara untuk mendapatkan jaminan tertulis dari Kyiv tentang tidak digunakannya koridor kemanusiaan untuk tujuan militer.
“Jaminan yang diberikan kepada pihak Turki, untuk alasan yang jelas, tidak dapat diberikan langsung kepada kami. Jadi, dalam kasus ini, Moskow dan Ankara bertindak sebagai pihak yang diberikan jaminan ini,” ujar dia.
“Pentingnya kesepakatan tersebut ditekankan, dan, tentu saja, pekerjaan yang dilakukan oleh Ankara dan secara khusus oleh militer Turki, diplomat Turki, dan Presiden (Recep Tayyip) Erdogan layak mendapat pujian yang tinggi,” kata Peskov.
Peskov juga mencatat bahwa dimulainya kembali kesepakatan tidak berarti itu akan diperpanjang setelah 19 November.
"Kita masih harus membicarakan topik perpanjangan secara resmi, tenggat waktu belum tercapai, masih dibahas. Paling lambat 19 (November), sebelum mengambil keputusan untuk melanjutkan, perlu untuk menilai efektivitas implementasi kesepakatan," ujar dia.
Sementara itu, Pusat Koordinasi Gabungan di Istanbul melaporkan bahwa delegasi Rusia melanjutkan pekerjaannya dan bergabung dengan inspeksi kapal-kapal yang pergi dari dan ke pelabuhan Ukraina.
Turki, PBB, Rusia, dan Ukraina menandatangani perjanjian di Istanbul pada 22 Juli untuk melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina, yang dihentikan sementara setelah perang Rusia-Ukraina dimulai pada Februari.