Senin 07 Nov 2022 14:02 WIB

Dukungan ke Partai Buruh Selandia Baru Turun ke Titik Terendah Sejak 2017

Selandia Baru belum menggelar pemilihan sampai akhir 2023

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Dukungan ke Partai Buruh Selandia Baru turun ke titik terendahnya sejak Jacinda Ardern memimpin.
Foto: Mark Mitchell/New Zealand Herald via AP
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern. Dukungan ke Partai Buruh Selandia Baru turun ke titik terendahnya sejak Jacinda Ardern memimpin.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Dukungan ke Partai Buruh Selandia Baru turun ke titik terendahnya sejak Jacinda Ardern memimpin. Angka tersebut berdasarkan jajak pendapat yang dirilis pada Ahad (6/11/2022) malam.

Jajak pendapat Newshub-Reid Research menunjukkan dukungan ke partainya Ardern 32,3 persen, turun 5,9 poin sejak survei terakhir pada Mei lalu. Sementara partai oposisi terbesar, National mendapatkan 40,7 persen.

Baca Juga

Selandia Baru belum menggelar pemilihan sampai akhir 2023 mendatang. Tapi hasil survei memberi tanda Partai Buruh dan mitra-mitra lamanya tidak mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk koalisi pemerintah.  

Pada Newshub AM Show pada Senin (7/11/2022) pagi Ardern mengatakan ia bersikap kritis pada setiap hasil survei. Ia lebih fokus mendengar langsung dari rakyat Selandia Baru sendiri.

Saat ini Selandia Baru mengalami inflasi tinggi. Pekan lalu inflasi Negeri Kiwi tercatat berada di angka 7,2 persen, jauh di atas target bank sentral Selandia Baru Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) yang hanya 1 sampai 3 persen.

Namun Gubernur RBNZ Adrian Orr yakin dapat mengendalikan inflasi. "Keyakinan kami untuk dapat mengendalikan inflasi sangat tinggi sebab kami mengendalikan hasil akhir dari lingkungan suku bunga," kata Orr dalam rapat Komite Keuangan dan Pengeluaran pemerintah Selandia Baru, Rabu (2/11/2022) lalu. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement