Senin 07 Nov 2022 18:03 WIB

Pemkot Pekalongan Optimalkan Peran Kader Cegah Stunting

Optimalisasi dilakukan melalui pelatihan peningkatan kapasitas di setiap kelurahan.

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan salah satu program BKKBN guna meningkatkan gizi melalui pemberian makanan bergizi kepada keluarga risiko stunting. (ilustrasi)
Foto: BKKBN
Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) merupakan salah satu program BKKBN guna meningkatkan gizi melalui pemberian makanan bergizi kepada keluarga risiko stunting. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengoptimalkan peran kader pemberdayaan masyarakat untuk ikut melakukan pencegahan kasus stunting. Optimalisasi dilakukan antara lain melalui pelatihan peningkatan kapasitas di setiap kelurahan. 

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan Sri Ruminingsih di Pekalongan, Senin (7/11/2022) mengatakan percepatan penurunan stunting sudah menjadi prioritas program pemkot dalam upaya mendukung program pembangunan dan strategi nasional.

Baca Juga

"Pelatihan peningkatan kapasitas kader pemberdayaan masyarakat dalam percepatan penurunan stunting ini perlu dilakukan agar nantinya mereka memiliki bekal pengetahuan mengenai pendampingan dan bisa memberikan edukasi, mendorong pencegahan pernikahan usia dini, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, dan pemenuhan gizi," katanya.

Menurut dia, banyak program yang sudah diinisiasi oleh pemkot dan program penggalangan bapak/bunda asuh anak stunting dalam upaya percepatan penurunan angka kekerdilan pada anak.

"Oleh karena, kami berharap melalui program penurunan angka kekerdilan pada anak ini dapat menurunkan jumlah kasus stunting, tiga persen setiap tahunnya," kata dia.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Perlindungan Anak Kota Pekalongan Sabaryo Pramono mengatakan pelatihan peningkatan kapasitas dalam percepatan penurunan stunting menyasar 31 kader pemberdayaan masyarakat di 27 kelurahan.

Melalui sinergi dan kolaborasi antara organisasi perangkat daerah, kata dia, bisa bersama-sama mendukung program percepatan penurunan angka kekerdilan pada anak di daerah ini. "Kami ingin meningkatkan kapasitas kemampuan dan keterampilan para kapasitas pemberdayaan masyarakat saat pendampingan di masyarakat. Mereka bisa melakukan deteksi dini dan pencegahan stunting di masyarakat," katanya.

Sabaryo Pramono menambahkan selama ini para kader sudah melakukan pendampingan dan deteksi dini terhadap kemungkinan potensi bayi yang dilahirkan apakah stunting atau tidak. Mereka juga melakukan pendampingan kepada para ibu hamil, dan memberikan pengetahuan terhadap persiapan pernikahan bagi calon pengantin.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement