Senin 07 Nov 2022 18:41 WIB

Sektor Transportasi dan Pergudangan Catat Pertumbuhan Tertinggi pada Kuartal III 2022

Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,81 persen (yoy).

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Truk angkutan barang menunggu antre masuk ke kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten.  (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk angkutan barang menunggu antre masuk ke kapal roro di Pelabuhan Merak, Banten. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi pada kuartal III 2022 yaitu transportasi dan pergudangan serta akomodasi dan makan minum. Pertumbuhan itu didorong peningkatan mobilitas masyarakat juga naiknya kunjungan wisatawan mancanegara ke dalam negeri.

Sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 25,81 persen (yoy) dengan distribusi 5,01 persen. Sedangkan akomodasi makan dan minum melonjak 17,83 persen (yoy) dengan distribusi 2,32 persen.

Baca Juga

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, beberapa sektor lain yang tumbuh positif yaitu informasi dan komunikasi sebesar 6,88 persen (yoy) dengan distribusi 4,01 persen, jasa keuangan 0,87 persen (yoy) dengan distribusi 3,98 persen, administrasi pemerintahan 12,42 persen (yoy) dengan distribusi 2,88 persen, serta jasa pendidikan 4,46 persen (yoy) dengan distribusi 2,78 persen.

Kemudian, real estate tumbuh 0,63 persen (yoy) dengan distribusi 2,41 persen, jasa lainnya 9,13 persen (yoy) dengan distribusi 1,71 persen, jasa perusahaan 10,79 persen (yoy) dengan distribusi 1,69 persen, pengadaan listrik dan gas 8,05 persen (yoy) dengan distribusi 1,02 persen, serta pengadaan air 4,25 persen (yoy) dengan distribusi 0,06 persen.

Ia melanjutkan, jasa kesehatan menjadi satu-satunya sektor yang mengalami kontraksi sebesar 1,74 persen pada kuartal III 2022. Distribusinya 1,2 persen terhadap perekonomian."Kontraksi ini dikarenakan pencairan insentif kesehatan lebih rendah kalau dibandingkan kuartal III 2021," jelas Margo dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11/2022). 

Dia menuturkan, secara keseluruhan jika dilihat dari komponen lapangan usaha, pada kuartal ketiga tahun ini industri pengolahan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi, yakni sebesar 0,99 persen.

Selanjutnya diikuti transportasi dan pergudangan sebesar 0,9 persen, perdagangan 0,71 persen, akomodasi dan makan minum 0,47 persen, serta sektor lainnya 2,65 persen. Disebutkan, Seluruh leading sector, yaitu industri, pertambangan, pertanian, perdagangan, dan konstruksi melanjutkan tren pemulihan dengan mampu tumbuh masing-masing sebesar 4,83 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), 3,22 persen (yoy), 1,65 persen (yoy), 5,35 persen (yoy), dan 0,63 persen (yoy).

"Leading sector ini jika digabungkan memberikan distribusi sebesar 66,45 persen terhadap perekonomian kita," kata Margo. Dirinya merincikan, leading sector yang dimaksud meliputi sektor industri dengan distribusi 17,88 persen, pertambangan 13,47 persen, pertanian 12,91 persen, perdagangan 12,74 persen, serta konstruksi 9,45 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement