Selasa 08 Nov 2022 22:30 WIB

Jelang Pemilihan Paruh Waktu, Biden Minta ke Pendukungnya Pertahankan Demokrasi

Biden mengatakan AS menghadapi perubahan batasan.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Friska Yolandha
Warna merah dan biru mewarnai fajar di Capitol di Washington, Senin, 7 November 2022. Kontrol Kongres dan agenda Presiden Joe Biden di Capitol Hill dipertaruhkan pada Hari Pemilihan ini. Partai Republik yang bersemangat bekerja untuk merebut kembali kekuasaan di DPR dan Senat dan mengakhiri kekuasaan Partai Demokrat di Washington.
Foto: AP Photo/J. Scott Applewhite
Warna merah dan biru mewarnai fajar di Capitol di Washington, Senin, 7 November 2022. Kontrol Kongres dan agenda Presiden Joe Biden di Capitol Hill dipertaruhkan pada Hari Pemilihan ini. Partai Republik yang bersemangat bekerja untuk merebut kembali kekuasaan di DPR dan Senat dan mengakhiri kekuasaan Partai Demokrat di Washington.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden meminta para pendukungnya untuk mempertahankan demokrasi AS yang kian berisiko. Hal ini ia sampakan menjelang pemungutan suara dalam pemilihan paruh waktu.

Biden mengatakan AS menghadapi perubahan batasan. "Kami tahu di dalam tulang kami bahwa demokrasi kami dalam bahaya dan kami tahu bahwa ini adalah momen Anda untuk mempertahankannya," kata Biden seperti dikutip laman Anadolu Agency, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Biden berbicara kepada para pendukungnya Senin (7/11/2022) waktu setempat di negara bagian Maryland untuk mendukung calon dari Partai Demokrat untuk Gubernur, Wes Moore dan Senator Chris Van Hollen. "Ingat, kekuatan di Amerika selalu ada. Di tangan Anda, tangan rakyat," katanya.

Selain itu, dalam argumen penutupnya Biden memperingatkan bahwa kemenangan Partai Republik dapat melemahkan lembaga-lembaga demokrasi negara Amerika. Komentar Biden mencerminkan kesenjangan politik yang mendalam di AS menjelang pemilihan 8 November yang dapat membuat Partai Republik memenangkan kendali satu atau kedua kamar Kongres.

Jutaan orang Amerika di seluruh negeri akan menuju ke pusat-pusat pemungutan suara lokal Selasa untuk pemilihan paruh waktu. Tahun ini, 435 kursi di House of Representatvie dan 35 kursi di Senat diperebutkan. Sebagian besar analis memperkirakan bahwa Partai Republik akan menguasai DPR, tetapi nasib Senat tetap menjadi topik spekulasi yang intens.

Analis non-partisan memperkitakan bahwa Partai Republik kemungkinan akan mengambil sekitar 25 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat yang memiliki 435 kursi, lebih dari cukup untuk memenangkan mayoritas. Analis mengatakan Partai Republik juga dapat mengambil satu kursi yang mereka butuhkan untuk memenangkan kendali Senat.

Partai Republik menyalahkan pemerintahan Biden atas kenaikan harga dan kejahatan. Dua isu itu menjadi dua kekhawatiran utama pemilih. Kendati begitu, puluhan kandidat juga telah menggemakan klaim penipuan mantan presiden AS Donald Trump yang tidak berdasar dalam kekalahannya pada pemilu 2020. Beberapa dari mereka bisa berakhir sebagai gubernur atau penyelenggara pemilu di negara bagian yang menjadi medan pertempuran dan memainkan peran sentral dalam pemilihan presiden 2024.

Trump telah berulang kali mengisyaratkan bahwa dia mungkin mencalonkan diri sebagai presiden lagi. Pada aksi kampanyenya di hadapan pendukung untuk mendorong kandidat Partai Republik di Ohio, Trump mengatakan dia akan membuat pengumuman seminggu setelah pemilihan di tanah miliknya di Florida. "Saya akan membuat pengumuman yang sangat besar pada hari Selasa, 15 November di Mar-a-Lago di Palm Beach, Florida," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement