REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, keputusan Rusia menarik pasukannya dari Kota Kherson, Ukraina adalah langkah positif. Hal ini ia sampaikan saat menanggapi pertanyaan tentang prospek pembicaraan antara Moskow dan Kiev, Kamis (10/11/2022).
Pernyataan tersebut diberikan dalam konferensi pers sebelum Erdogan berangkat berkunjung ke Uzbekistan dalam pertemuan bangsa-bangsa Turk. Sebelumnya dilaporkan Moskow memerintahkan penarikan pasukan dari Kota Kherson.
Hal ini dianggap kemunduran besar bagi Rusia saat jenderal-jenderal Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia kehilangan 100 ribu prajurit baik yang tewas atau terluka dalam invasinya ke Ukraina bulan Februari lalu.
Pada Rabu (9/11/2022) Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoihu mengumumkan pasukan Rusia akan mundur dari tepi barat Sungai Kherson dekat Kherson. Langkah ini dinilai dapat menjadi titik balik konflik di Ukraina.
Ukraina bereaksi dengan hati-hati, mereka mencatat sejumlah pasukan Rusia masih berada di Kherson dan bala bantuan Rusia telah tiba di kawasan itu.
"Mereka bergerak keluar tapi tidak sebanyak yang seharusnya bila memang penarikan atau pengelompok ulang penuh," kata penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleskiy Arestovych dalam video yang diunggah di internet.
Arestovych mengatakan, pasukan Rusia menghancurkan jembatan-jembatan dan jalan ke tambang saat pergi.