Kamis 10 Nov 2022 23:50 WIB

Iran Bebaskan Seorang Blogger Italia yang Ditahan Sejak Akhir September 

Iran menangkap sejumlah orang asing karena terlibat aksi protes nasional.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Pada hari Senin, 19 September 2022, foto yang diambil oleh seorang individu yang tidak dipekerjakan oleh Associated Press dan diperoleh oleh AP di luar Iran, orang-orang melarikan diri dari polisi anti huru hara saat memprotes kematian seorang wanita muda yang telah ditahan karena melanggar aturan berpakaian konservatif negara itu, di pusat kota Teheran, Iran. Iran membebaskan seorang blogger Italia yang ditahan pada akhir September lalu.
Foto: AP/AP
Pada hari Senin, 19 September 2022, foto yang diambil oleh seorang individu yang tidak dipekerjakan oleh Associated Press dan diperoleh oleh AP di luar Iran, orang-orang melarikan diri dari polisi anti huru hara saat memprotes kematian seorang wanita muda yang telah ditahan karena melanggar aturan berpakaian konservatif negara itu, di pusat kota Teheran, Iran. Iran membebaskan seorang blogger Italia yang ditahan pada akhir September lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran membebaskan seorang blogger Italia yang ditahan pada akhir September lalu. Alessia Piperno (30 tahun) ditangkap dan ditahan selama aksi protes nasional yang memprotes kematian perempuan muda Iran, Mahsa Amini. 

"Setelah upaya diplomatik yang intens, hari ini Alessia Piperno dibebaskan oleh otoritas Iran dan bersiap untuk kembali ke Italia," kata pernyataan dari kantor Perdana Menteri Giorgia Meloni, dilaporkan Alarabiya, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Meloni menelepon orang tua Piperno untuk menginformasikan bahwa putri mereka telah dibebaskan dan akan kembali ke rumah. Piperno ditangkap dan dipenjara di Teheran beberapa hari setelah pihak berwenang menangkap sembilan orang asing karena terlibat dalam aksi protes nasional.

Saat itu, orang tua Piperno mengatakan, mereka kehilangan kontak dengan putrinya pada 28 September, yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya. Mereka kemudian menerima panggilan telepon pada 2 Oktober yang menginformasikan bahwa Alessia Piperno berada di penjara.

“Mereka menangkap saya. Saya berada di penjara di Teheran. Tolong bantu saya,” kata Piperno kepada orang tuanya, yang dikutip surat kabar Il Messaggero.

“Saya baik-baik saja tetapi ada orang di sini yang mengatakan bahwa mereka telah berada di dalam penjara selama berbulan-bulan dan tanpa alasan. Saya takut aku tidak akan dikeluarkan (dari penjara). Tolong saya," ujar Piperno ketika itu. 

Ayahnya, Alberto, mengatakan, putrinya telah merencanakan perjalanan dalam rangka merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya dari Prancis, Polandia, dan Iran. Piperno telah berkeliling dunia selama enam tahun terakhir. Menurut akun Instagramnya, dia telah berada di Iran selama dua bulan.

Aksi protes dan kekerasan menyebar luas di seluruh Iran setelah kematian Mahsa Amini (22 tahun) pada September. Amini meninggal setelah ditangkap oleh polisi moral karena diduga tidak menggunakan pakaian yang sesuai aturan negara.

Iran menuduh negara asing memicu protes nasional. Aksi protes nasional yang diwarnai kekerasan dan bentrokan menyebabkan puluhan kematian di antara demonstran, termasuk pasukan keamanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement