REPUBLIKA.CO.ID, ZHUHAI -- Fakta bahwa industri pertahanan China terkadang meniru atau setidaknya, terinspirasi oleh teknologi asing, tidak mengejutkan siapa pun. Tetapi terkadang mekanisme pengembangan senjata seperti itu melampaui batas.
Misalnya, pada pameran kedirgantaraan internasional Zhuhai Airshow 2022, yang diadakan di Zhuhai, Provinsi Guangdong, perusahaan China Electronics Technology Group Corporation (CETC) mendemonstrasikan mock up drone atau UAV barunya. Hanya saja, desain drone tersebut dapat dengan mudah diidentifikasi mirip Bayraktar TB2 keluaran Turki yang sudah terkenal battle proven.
Defense Express melaporkan dikutip pada Jumat (11/11/2022), tidak ada keraguan bahwa drone China tersebut mereplikasi pengembangan perusahaan Baykar di Turki sebanyak mungkin. Bentuk tubuh, susunan simpul, dan agregat bentuknya hampir mirip.
Tetapi perbedaan nonkonseptual tertentu masih dapat dilihat. Secara khusus, bentuk ujung sayap berbeda, dan antena terlihat di bagian atas badan pesawat UAV China. CETC sepertinya memasang navigasi dan komunikasi satelit di luar bodi, yang berbeda dengan Bayraktar TB2.
CETC adalah grup perusahaan di bidang pertahanan milik negara yang memiliki staf 180 ribu pekerja, dan termasuk di antara 20 produsen senjata terbesar di dunia.
Tentu saja, menyalin bodi Bayraktar tidak berarti menyalin semua kemampuan yang terkait dengan stasiun penglihatan optik, komunikasi, dan yang paling penting perangkat lunak drone andalan Turki tersebut, yang ketika beroperasi dikendalikan melalui radio. Hanya saja, drone buatan China tersebut juga memiliki beberapa perbedaan sedikit dengan Bayraktar.