REPUBLIKA.CO.ID,MYKOLAIV -- Rusia mengatakan, seluruh pasukannya telah menarik diri dari tepi barat sungai yang membelah wilayah Kherson selatan Ukraina pada Jumat (11/11). Kepergian pasukan Rusia ini memungkinkan pasukan Ukraina bergerak dengan hati-hati untuk merebut kembali satu-satunya ibu kota provinsi yang diduduki Rusia di negara itu.
Dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh kantor berita negara Rusia, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, penarikan selesai pada pukul 05.00 waktu setempat. Moskow menegaskan tidak ada satu unit peralatan militer yang tertinggal di wilayah itu.
Pengunduran diri yang terjadi dua bulan setelah pasukan Rusia mundur dari wilayah Kharkiv di timur Ukraina itu merupakan kemunduran besar lainnya dalam perang selapan bulan di Ukraina. Laporan menyatakan penduduk yang mengibarkan bendera Ukraina di tempat-tempat yang ditarik Rusia, termasuk kota Kherson.
Seorang pejabat regional Ukraina Serhii Khlan mengatakan, mendengar bendera-bendera itu muncul secara massal di semua tempat. Dia membantah klaim Rusia bahwa pasukan mundur membawa semua peralatan militernya dengan menegaskan telah diberitahu banyak perangkat keras tertinggal.
Khlan yang berbicara dari luar kota Kherson mengatakan, telah mendengar bahwa beberapa tentara Rusia juga tertinggal dengan mengenakan pakaian sipil. Dia menduga mungkin penggunaan pakaian itu sebagai rencana untuk terlibat dalam tindakan sabotase.
Istana Kremlin bersikeras bahwa perkembangan penarikan pasukan itu sama sekali tidak mempermalukan Presiden Rusia Vladimir Putin. Juru bicara Istana Kremlin Dmitry Peskov menyatakan, negaranya terus memandang seluruh wilayah Kherson sebagai bagian dari Rusia.
Peskov menambahkan, Istana Kremlin tidak menyesal mengadakan perayaan lebih dari sebulan yang lalu saat pencaplokan Kherson dan tiga wilayah lain. Meskipun meninggalkan posisi di tepi barat, pasukan Rusia masih menguasai sekitar 70 persen wilayah Kherson.
Sesaat sebelum pengumuman Rusia, kantor Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan situasi di provinsi itu sebagai sulit. Laporan menyatakan penembakan Rusia terhadap beberapa desa dan kota yang direbut pasukan Ukraina dalam beberapa pekan terakhir selama serangan balasan di wilayah Kherson.
“Rusia tidak melepaskan taktik tercelanya. Dan kami tidak akan menyerah dengan perjuangan kami. Para penjajah akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap kejahatan terhadap Ukraina dan Ukraina,” kata Zelenskyy.
Staf Umum tentara Ukraina mengatakan, pasukan Rusia juga meninggalkan rumah-rumah yang dijarah, merusak saluran listrik, dan jalan-jalan yang ditambang di belakangnya. Penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak memperkirakan sehari sebelum penarikan pasukan Rusia, bahwa orang-orang Rusia yang pergi akan berusaha mengubah Kherson menjadi kota kematian dan akan terus menembakinya setelah pindah ke seberang Sungai Dnieper.
Kantor presiden Ukraina mengatakan, drone, roket, dan serangan artileri berat Rusia menghantam di delapan wilayah. Serangan itu menewaskan sedikitnya 14 warga sipil antara Kamis pagi dan Jumat pagi.
Kementerian Pertahanan Rusia tidak mengakui menyerang sebuah bangunan tempat tinggal di Mykolaiv. Moskow hanya mengatakan bahwa gudang amunisi dihancurkan di wilayah kota.
Sumber: https://apnews.com/article/russia-ukraine-putin-europe-moscow-government-and-politics-0c1bb4cf5a3fa4d2d05aa10ef2929d39?utm_source=homepage&utm_medium=TopNews&utm_campaign=position_04