Pemerintah mengambil alih SEFE melalui pemotongan modal yang menghilangkan pemegang saham sebelumnya, bersama dengan suntikan modal baru sekitar 225,6 juta euro di bawah payung perusahaan induk yang dipegang pemerintah. Ini adalah nasionalisasi sektor energi terbaru oleh Jerman. Pada September, pemerintah mengatakan otoritas Jerman mengambil alih tiga kilang minyak milik Rusia untuk memastikan keamanan energi.
Dua anak perusahaan raksasa minyak Rusia Rosneft ditempatkan di bawah administrasi regulator jaringan nasional.
Tak lama kemudian, pemerintah mengumumkan nasionalisasi pengimpor gas alam terbesar di negara itu, Uniper. Kerugian perusahaan meningkat karena Rusia mengurangi pasokan gas.
Sementara itu, pemerintah Polandia telah mengambil pengelolaan wajib sementara milik Gazprom dalam sistem pipa gas Yamal di wilayah Polandia. Pengambilalihan ini diperlukan untuk keamanan energi negara dan memastikan kelancaran pengambilan keputusan di perusahaan yang vital untuk aliran gas.
Eropa telah menjatuhkan sanksi kepada Rusia akibat invasinya ke Ukraina. Selain itu, beberapa negara Eropa juga memberikan pasokan bantuan senjata kepada Kiev untuk melawan Moskow di medan perang.
Sebagai tindakan balasan, Rusia memangkas pasokan gas alam yang digunakan untuk menghangatkan rumah, menghasilkan listrik, dan industri listrik. Pemotongan ini menciptakan krisis energi yang memicu inflasi dan memaksa beberapa pabrik tutup karena harga listrik melonjak.
Menteri Pengembangan dan Teknologi Polandia Waldemar Buda menyatakan, pengambilalihan manajemen diperlukan untuk memastikan berfungsinya perusahaan pipa EuRoPol Gaz, yang dimiliki oleh PAO Gazprom dan raksasa energi Polandia PKN Orlen.
Setelah Polandia memberikan sanksi kepada PAO Gazprom atas perang di Ukraina, Buda mengatakan ada keputusan buntu di EuRoPol Gaz. operator Polandia tidak memiliki mitra untuk memutuskan pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan.
“Kami melakukan segala yang mungkin untuk menghilangkan efek agresi Rusia dan untuk menghilangkan modal Rusia dan pengaruh Rusia,” kata Buda.