Rabu 16 Nov 2022 15:56 WIB

Ledakan di Istanbul, Edorgan: Tidak Ada Maaf untuk Teroris

Erdogan menilai para teroris harus bertanggung jawab atas serangan bom itu.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Teguh Firmansyah
 Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022. KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Kelompok Dua Puluh (G20) ke-17 berlangsung dari 15 hingga 16 November 2022.
Foto: EPA-EFE/HOW HWEE YOUNG
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berbicara selama konferensi pers di sela-sela KTT Pemimpin G20 di Bali, Indonesia, 16 November 2022. KTT Kepala Negara dan Pemerintahan Kelompok Dua Puluh (G20) ke-17 berlangsung dari 15 hingga 16 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengaku tak akan memberikan ruang sekecil apapun untuk teroris bisa hidup di Turki. Menurutnya, kejadian bom Istanbul harus dipertanggung jawabkan oleh para teroris.

"Teroris tersebut harus bertanggung jawab atas setiap tetes darah para korban. Kami memastikan tidak ada ruang dan ampun bagi teroris di negara ini," ujar Edorgan di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11).

Baca Juga

Edorgan menjelaskan dirinya akan terus melakukan investigasi atas kejadian bom istanbul. Siapapun dalang dari bom istanbul akan menerima akibatnya.

"Kami akan mengusut otak dari aksi terorisme tersebut dan kami tidak akan memberikan tempat bagi mereka. Siapa pun dalang dari aksi ini tidak akan pernah bisa bersembunyi," tegas Erdogan.

Sebuah bom meledak di Istiklal Avenue. Wilayah tersebut merupakan salah satu area wisata dan tempat berkumpulnya baik para turis maupun warga lokal menghabiskan waktu di akhir pekan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement