Kamis 17 Nov 2022 06:12 WIB

Biden dan Sunak Bertemu Bahas Ukraina, China dan Irlandia Utara

Sunak mengikuti rapat darurat Biden yang digelar usai laporan jatuhnya rudal Rusia.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri pertemuan darurat para pemimpin di KTT G20 setelah rudal mendarat di Polandia dekat perbatasan Ukraina, Rabu, 16 November 2022, di Nusa Dua, Indonesia.
Foto: Leon Neal/Pool via AP
Presiden AS Joe Biden, kiri, dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menghadiri pertemuan darurat para pemimpin di KTT G20 setelah rudal mendarat di Polandia dekat perbatasan Ukraina, Rabu, 16 November 2022, di Nusa Dua, Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menegaskan kembali dukungan kuat mereka pada Ukraina. Hal ini disampaikan saat keduanya bertemu di sela pertemuan G-20 di Bali, Indonesia.

Sunak mengikuti rapat darurat Biden yang digelar setelah adanya laporan jatuhnya rudal di Polandia yang menewaskan dua orang. Pada Rabu (16/11/1022) dalam pernyataannya Gedung Putih mengatakan AS dan Inggris akan mendukung Polandia untuk menyelidiki ledakan tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya Biden mengatakan tembakan rudal yang menimbulkan ledakan itu tampaknya tidak berasal dari Rusia. Kantor berita AP melaporkan menurut pejabat pemerintah AS temuan awal menunjukkan rudal itu ditembakan oleh pasukan Ukraina ke rudal yang datang dari Rusia.

Terpisah juru bicara Downing Street mengatakan Biden dan Sunak meminta pertanggung jawaban Presiden Rusia Vladimir Putin atas kenaikan inflasi dan krisis ekonomi internasional yang saat ini terjadi.

Dalam pernyataannya Downing Street menambahkan kedua kepala pemerintah itu sepakat pentingnya mempertahankan keterlibatan di kawasan Indo-Pasifik.

Dalam pernyataan Gedung Putih maupun Downing Street mengatakan kedua negara berharap menegakan perjanjian damai dalam Kesepakatan Belfast (Good Friday) yang mempromosikan kerjasama Republik Irlandia dengan Inggris. 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement