REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Militer Korea Selatan (Korsel), Joint Chiefs of Staff (JCS) mengatakan, Korea Utara (Korut) menembakkan satu rudal balistik jarak pendek (SRBM) ke Laut Timur pada Kamis (17/11/2022). Uji senjata ini merupakan provokasi rudal pertamanya dalam waktu kurang dari sepekan.
JCS mengatakan, pihaknya mendeteksi peluncuran dari daerah Wonsan di Provinsi Kangwon pada pukul 10.48. Namun tidak memberikan rincian lainnya.
"Sambil memperkuat pemantauan dan kewaspadaan kami, militer kami mempertahankan postur kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan Amerika Serikat (AS)," kata JCS seperti dikutip kantor berita Yonhap News Agency, Kamis.
Peluncuran tersebut dilakukan tak lama setelah Menteri Luar Negeri (Menlu) Korut Choe Son-hui memperingatkan bahwa Pyongyang akan mengambil tindakan militer lebih keras jika AS tetap pada langkah untuk memperkuat komitmennya dalam melakukan "pencegahan yang diperluas" kepada sekutu regional.
Pencegahan yang diperluas mengacu pada janji AS untuk menggunakan berbagai kemampuan militernya, baik nuklir maupun konvensional, untuk membela sekutunya. Presiden AS Joe Biden menegaskan kembali janji itu selama pertemuan puncak trilateral dengan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di sela-sela pertemuan regional tahunan di Phnom Penh pada Ahad pekan lalu. Korut sebelumnya menembakkan rudal balistik jarak pendek ke Laut Timur pada 9 November.
Ikuti Whatsapp Channel Republika