REPUBLIKA.CO.ID., BALI -- Dalam deklarasi bersama, negara-negara anggota G20 pada Rabu menyerukan "penarikan penuh dan tanpa syarat Rusia dari wilayah Ukraina."
Deklarasi yang diadopsi pada KTT G-20 Indonesia di Bali mengatakan "sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina," dan perang tersebut "menyebabkan penderitaan manusia yang luar biasa dan memperburuk kerapuhan yang ada dalam ekonomi global, menghambat pertumbuhan, meningkatkan inflasi, mengganggu rantai pasokan, meningkatkan kerawanan energi dan pangan, dan meningkatkan risiko stabilitas keuangan."
“Penting untuk menegakkan hukum internasional dan sistem multilateral yang menjaga perdamaian dan stabilitas,” kata para anggota G20.
“Penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir tidak dapat diterima. Penyelesaian konflik secara damai, upaya untuk mengatasi krisis, serta diplomasi dan dialog, sangat penting. Era saat ini tidak boleh terjadi peperangan,” imbuh deklarasi itu.
Mereka juga menyambut baik kesepakatan yang ditandatangani di Istanbul yang ditengahi oleh Turkiye dan PBB untuk meredakan ketegangan dan mencegah krisis pangan global dan kelaparan di negara-negara berkembang.
"Kami menekankan pentingnya penerapan penuh, tepat waktu, dan berkelanjutan oleh semua pemangku kepentingan dalam hal ini," tambah pernyataan itu.
KTT Pemimpin G-20 yang ke-17 diadakan pada 15-16 November dengan tema “Recover Together – Recover Stronger” di Bali.