Jumat 18 Nov 2022 19:15 WIB

Panda Terakhir di Amerika Latin

Xin Xin merupakan panda terakhir di Amerika Latin.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
 Xin Xin merupakan panda terakhir di Amerika Latin.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Xin Xin merupakan panda terakhir di Amerika Latin.

REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY  -- Xin Xin merupakan panda terakhir di Amerika Latin. Xin Xin bukanlah panda biasa yang berada di luar China. Binatang ini berasal dari Meksiko dan satu-satunya anggota diaspora yang tersisa dari panda raksasa yang diberikan China ke negara asing pada 1970-an hingga 1980-an.

Kebun Binatang Chapultepec Meksiko adalah satu dari hanya dua kebun binatang yang menampung panda tanpa pengawasan langsung dari pemerintah China. Era itu mungkin akan segera berakhir karena Xin Xin adalah cucu dari panda yang berasal dari China ini tidak memiliki anak, menopause, dan sudah berusia 32 tahun.

Xin Xin adalah panda kelahiran Meksiko generasi kedua menelusuri garis keturunannya berasal dari Pe Pe dan Ying Ying, yang tiba di kebun binatang pada 1975. Mereka adalah bagian dari diplomasi panda awal China.

Pada 1984, China mengakhiri pemberian panda, beralih ke kebijakan pinjaman dengan harga tinggi. Sejarah ini menjadikan Meksiko salah satu dari sedikit negara yang mampu memelihara anak panda yang lahir secara lokal. Sejak 1985, program pinjaman mengharuskan kebun binatang mengembalikan setiap anak panda ke China.

Setelah kematian Shuan Shuan, pejabat Meksiko mulai berbicara dengan duta besar China. Namun, Beijing sekarang meminjamkan panda raksasa antara 10 hingga 15 tahun dengan biaya satu juta dolar AS per tahun, dimaksudkan untuk mendukung konservasi panda di China.

Pola kepemimpinan keras Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador tampaknya tidak mungkin menyetujui harga ini. “Pengaturan lain pasti harus ditemukan, tetapi itu akan sangat bergantung pada kemauan dan kebutuhan kedua negara,” kata Direktur Kebun Binatang dan Konservasi Margasatwa Mexico City Fernando  Gual.

Kepentingan Xin Xin sendiri lebih sederhana. Dia menghabiskan waktu bersantai di tempat tidur gantung dan berjalan dengan tenang di sekitar kandangnya mencari bambu. Terkadang, pelatihnya juga memberikan suguhan favoritnya, apel merah.

Menonton Xin Xin,  Gual tersenyum karena mengingat pagi 1 Juli 1990 ketika ibunya Tohui mengejutkan semua orang di kebun binatang dengan melahirkan Xin Xin seberat 113 gram, jauh dari kamera yang merekam gerakannya 24 jam sehari.

“Tidak mungkin untuk tidak memiliki keterikatan dengan hewan-hewan ini. Kami melihat sebagian besar dari mereka lahir di sini," ujar  Gual.

Tohui adalah panda kedua yang pernah lahir di luar China dan yang pertama bertahan hidup hingga usia 12 tahun. Bintang pop Yuri merilis lagu yang mengungkapkan kebanggaan dan kegembiraan kota tersebut.

Harapan hidup panda raksasa di alam liar adalah sekitar 15 tahun, tetapi di penangkaran mereka telah hidup sampai usia 38 tahun. Upaya konservasi selama beberapa dekade di alam liar dan studi di penangkaran menyelamatkan panda raksasa dari kepunahan, meningkatkan populasinya dari kurang dari 1.000 pada satu waktu menjadi lebih dari 1.800 hari ini di alam liar dan penangkaran.

Menurut  Congressional Research Service, kesuksesan luar biasa Meksiko menjadikannya satu dari hanya dua kebun binatang yang menjalankan program panda di luar kendali pemerintah China. Yang lainnya adalah di Taiwan, yang menerima dua panda pada 2008 dengan imbalan sepasang rusa sika yang terancam punah.

Sebanyak delapan panda telah lahir di Meksiko, lima di antaranya selamat sampai dewasa. Studi selama puluhan tahun di Kebun Binatang Chapultepec telah menghasilkan pengetahuan yang luas, serta materi genetik dengan sperma dan jaringan ovarium yang diawetkan secara kriogenik yang diharapkan para ilmuwan akan memungkinkan mereka untuk terus membantu konservasi panda bahkan setelah Xin Xin pergi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement