Jumat 18 Nov 2022 23:00 WIB

Blokade Al-Shabaab Perburuk Krisis Kemanusiaan di Somalia

Al-Shabaab memblokade sejumlah daerah bahkan untuk bantuan kemanusiaan

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nashih Nashrullah
Gerilyawan Ash-Shabaab, yang menguasai Somalia. Al-Shabaab memblokade sejumlah daerah bahkan untuk bantuan kemanusiaan
Foto:

Melonjaknya harga pangan di pasar internasional juga memperburuk situasi di dalam negeri. Konvergensi berkurangnya pasokan makanan lokal dan meroketnya harga pangan global telah menghasilkan rekor harga pangan yang tinggi di pasar di Somalia. 

Wakil koordinator darurat untuk kantor Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) di Somalia, Ishaku Mshelia, mengatakan saat ini, ada lebih dari 6,7 juta orang di ambang kelaparan di negara itu. 

Dia mengatakan operasi kontra-pemberontakan, pengepungan oleh aktor non-negara di sekitar beberapa kota, serangan balasan, dan ancaman serangan membatasi akses kemanusiaan di daerah yang sulit dijangkau. 

"Meskipun beberapa daerah seperti Ceelbuur, Jamaame, Hudur, dan Dinsoor tergolong sulit dijangkau, FAO mampu menjangkau beberapa rumah tangga rentan dengan bantuan tunai yang sangat dibutuhkan di beberapa distrik ini,” katanya. 

Dia menambahkan bahwa kekeringan terburuk dalam 40 tahun terakhir dan kenaikan harga pangan global telah mendorong lebih dari 6,7 juta orang Somalia ke jurang kelaparan. 

Bantuan kemanusiaan telah ditingkatkan dalam beberapa bulan terakhir, tetapi jumlah orang yang membutuhkan terus melebihi tingkat bantuan. 

Mshelia mengatakan kehadiran kelompok bersenjata non-negara membuat pengiriman bantuan jauh lebih menantang. "Ditambah lagi perang di Ukraina yang menyebabkan melonjaknya harga pangan global. Kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam memenuhi kebutuhan warga Somalia pada saat yang kritis ini," jelasnya. 

Somalia menyatakan kekeringan saat ini sebagai darurat kemanusiaan nasional pada akhir 2021. PBB juga memperingatkan dan mengatakan bahwa kelaparan kemungkinan akan terjadi di beberapa bagian Somalia karena kekeringan terus memburuk. 

 

 

sumber: anadolu  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement