REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Gempa bumi berkekuatan 5,9 skala richter (SR) melanda barat laut Turki pada Rabu (23/11/2022) dini hari. Gempa yang dirasakan juga di ibu kota Istanbul itu telah melukai sedikitnya 35 orang.
Otoritas nasional mengatakan gempa tersebut berkekuatan 5,9 SR, lebih rendah dari 6,1 yang diberikan oleh Survei Geologi AS. Pusat gempa berada di distrik Golyaka provinsi Duzce, meskipun juga mengguncang kota-kota terdekat lainnya.
"Kami terbangun dengan suara keras dan getaran. Kami keluar dari rumah kami dengan panik dan sekarang kami menunggu di luar,” kata warga Duzce Fatma Colak dilansir dari Arab News, Rabu (23/11/2022).
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca melalui akun twitternya mengkonfirmasi sejumlah korban tewas dan luka-luka dalam peristiwa gempa tersebut. Sebanyak 35 orang terluka termasuk 32 di Duzce, satu di Istanbul dan dua lainnya di provinsi terdekat Bolu dan Zonguldak.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu, yang mengunjungi Golyaka, mengatakan satu orang terluka parah setelah melompat dari balkon karena panik. Menurutnya ada 70 gempa susulan setelah gempa yang pertama.
Gambar awal menunjukkan orang-orang dalam kondisi panik dan pasrah keluar rumah pada dini hari dan hanya bermodalkan selimut untuk menghangatkan tubuh. Beberapa yang lain terlihat menggelar selimut di lantai di luar, dan menyalakan api untuk menghangatkan diri.
“Sekolah akan ditutup pada Rabu di provinsi Duzce dan Sakarya,” kata Soylu.
Soylu mengatakan, selain beberapa lumbung yang hancur, tidak ada laporan kerusakan berat atau bangunan runtuh. Namun demikian pemeriksaan menyeluruh terus dilakukan di lokasi yang terguncang gempa.
Badan bencana nasional AFAD mengatakan terjadi pemadaman listrik terkendali di wilayah Duzce. AFAD mendesak warga untuk tidak panik.
Turkiye berada di salah satu zona gempa paling aktif di dunia. Duzce adalah salah satu daerah yang dilanda gempa berkekuatan 7,4 pada tahun 1999, yang terburuk yang melanda Turkiye dalam beberapa dekade.
Gempa itu menewaskan lebih dari 17 ribu orang, termasuk sekitar 1.000 orang di Istanbul. Para ahli telah lama memperingatkan gempa besar dapat menghancurkan Istanbul, yang memungkinkan bangunan luas tanpa tindakan pencegahan keamanan.
Gempa berkekuatan 6,8 melanda Elazig pada Januari 2020, menewaskan lebih dari 40 orang. Lalu pada November tahun itu, gempa berkekuatan 7,0 melanda Laut Aegea, menewaskan 114 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.