REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pertemuan tingkat menteri ke-38 Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di bidang ekonomi dan perdagangan dimulai di Istanbul, Turki, Sabtu (26/11/2022). Pertemuan Committee for Economic and Commercial Cooperation (COMCEC) tersebut akan membahas perkembangan ekonomi dunia, dengan referensi khusus negara anggota OKI dan perdagangan intra-OKI.
Dilaporkan laman Anadolu Agency, pertemuan COMCEC bakal berlangsung selama empat hari. Pada dua hari pertama, para pejabat perwakilan negara anggota OKI akan menyusun draf agenda dan resolusi pertemuan, termasuk implementasi program aksi OKI-2025.
Pemberdayaan sosial ekonomi OKI seiring pulihnya dunia dari pandemi Covid-19 menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Topik pemberdayaan diharapkan berfokus pada peningkatan peran sektor swasta dan memperdalam kerja sama keuangan di antara anggota OKI.
Isu-isu lain yang bakal didiskusikan dalam pertemuan COMCEC adalah peningkatan transportasi, komunikasi, pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan, peningkatan produktivitas pertanian guna memastikan ketahanan pangan, dan kerja sama dalam transformasi digital. Masih terdapat beberapa isu lain yang diharapkan dibahas pada pertemuan tersebut.
Anggota OKI terdiri dari 57 negara. Ia merupakan salah satu organisasi antar-pemerintah terbesar di dunia. Didirikan pada September 1969, OKI memiliki lima tujuan utama. Pertama, meningkatkan kerja sama di antara negara anggota OKI. Kedua mengoordinasikan kerja sama antar negara anggota OKI. Ketiga, mendukung perdamaian dan keamanan internasional.
Keempat, melindungi tempat-tempat suci Islam. Kemudian terakhir yakni membantu perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.