REPUBLIKA.CO.ID,KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjadi tuan rumah pertemuan di Kiev untuk mempromosikan inisiatif "Gandum dari Ukraina". Langkah untuk mengekspor gandum ke negara-negara yang paling rentan pada kelaparan dan kekeringan.
Zelenskyy mengatakan inisiatif ini menunjukkan bagi Ukraina ketahanan pangan global "bukan hanya kata-kata kosong". Sebelumnya Kremlin mengatakan ekspor dari pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam selama perang tidak sampai ke negara-negara paling rentan.
Zelenskyy mengatakan Kiev telah mengumpulkan sekitar 150 juta dolar dari lebih 20 negara. Uni Eropa juga mengekspor gandum ke negara-negara seperti Ethiopia, Sudan, Sudan Selatan, Somalia dan Yemen.
"Kami berencana untuk mengirimkan setidaknya 60 kapal dari pelabuhan-pelabuhan Ukraina ke negara-negara yang paling terancam kelaparan dan kekeringan," kata Zelenskyy dalam pertemuan tersebut, Sabtu (26/11).
Pertemuan tersebut dihadiri langsung Perdana Menteri Belgia, Polandia, dan Lithuania dan Presiden Hungaria. Presiden Jerman dan Prancis serta Komisi Eropa menyampaikan pidato yang disiarkan melalui video.
Pada awal bulan ini Kiev mengatakan inisiatif gandum Ukraina merupakan kesepakatan tambahan dari perjanjian yang ditengahi PBB untuk mengizinkan Ukraina mengekspor gandum melalui Laut Hitam. Jalur penting bagi ekspor gandum yang diblokir Rusia di awal invasinya.
Diapit kepala stafnya dan perdana menteri Ukraina, Zelenskyy mengatakan inisitif Gandum dari Ukraina bertujuan untuk memperlihatkan bagi Kiev ketahanan pangan global "bukan kata-kata kosong."
"Ini akan menjadi salah satu kontribusi terbesar bagi stabilitas global, langkah yang sangat diperlukan dan nyata," katanya.