Kamis 01 Dec 2022 10:43 WIB

Ketika China Lebih Liberal Di Bawah Presiden Jiang Zemin

Era Jiang sebagai masa optimisme, harapan untuk ekonomi liberalisasi dan kebebasan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Mantan Presiden China Jiang Zemin, meninggal dunia dalam usia 96 tahun pada Rabu (30/11). Kematian Jiang memicu gelombang nostalgia ketika China mengalami masa pemerintahan yang lebih liberal.
Foto:

Situs media China, termasuk People's Daily dan Xinhua berubah menjadi hitam dan putih sebagai tanda berkabung atas kematian Jiang. Dalam suratnya, Partai Komunis menggambarkan Jiang sebagai pemimpin luar biasa dengan prestise tinggi. Partai Komunis menyebut Jiang sebagai seorang Marxis yang hebat, negarawan, ahli strategi militer dan diplomat, serta pejuang komunis yang telah lama teruji. 

Jiang memimpin Partai Komunis China yang berkuasa setelah penumpasan Tiananmen. Dia memperbaiki hubungan China dengan Amerika Serikat, dan berperan dalam meningkatkan perekonomian negara.

Jiang menjabat sebagai presiden dari 1993 hingga 2003. Namun dia memegang jabatan tertinggi di China, sebagai kepala Partai Komunis yang berkuasa sejak 1989. Dia menyerahkan peran itu kepada Hu pada 2002. Jiang melepaskan posisi sebagai kepala militer pada 2004.

Jiang memiliki peran kuat di Komite Tetap Politbiro. Dia membentuk "anak didiknya" di komite itu yang disebut "Gang Shanghai". Tetapi pada tahun-tahun setelah Jiang pensiun dari jabatan terakhirnya, Hu mulai mengkonsolidasikan cengkeramannya. Dia menetralkan Gang Shanghai dan menunjuk Xi sebagai penggantinya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement