Jumat 02 Dec 2022 09:33 WIB

Warga Prancis Serahkan Senjata Ilegal ke Polisi secara Sukarela

Prancis ingin membatasi jumlah senjata api yang dimiliki secara ilegal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang menunggu untuk menyerahkan senjata mereka ke gendarmerie, di Ustaritz, Prancis barat daya, Kamis, 1 Desember 2022. Prancis telah meluncurkan kampanye nasional untuk mengumpulkan jutaan senjata api tua, sisa-sisa dari dua Perang Dunia, atau wisata berburu yang telah lama ditinggalkan. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis mencurigai keluarga Prancis menyimpan banyak senjata tak terdaftar yang tersimpan di loteng dan gudang sebagai pusaka di negara yang menjadi tempat pertempuran paling sengit abad lalu.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, NICE -- Warga Prancis menyerahkan senjata miliknya di tempat pengumpulan di seluruh negeri pekan ini. Tindakan itu sebagai bagian dari kampanye untuk mengumpulkan senjata api tanpa izin, sering kali sebagai senjata yang tergeletak di loteng atau terlupakan di belakang lemari.

Kepemilikan senjata di Prancis tidak sepopuler di Amerika Serikat dan kejahatan senjata relatif jarang. Namun Prancis ingin membatasi jumlah senjata api yang dimiliki secara ilegal dengan jumlah yang menurut perkiraan pihak berwenang mencapai enam juta.

Baca Juga

"Itu milik ayah saya dan saya tidak tahu apa hubungannya dengannya," kata Lionel di sebuah kantor polisi di Nice di Prancis selatan saat menyerahkan senjatanya. 

"Aku tidak terlalu suka senjata, dan karena ada cara untuk menghilangkannya dengan bersih, ada saatnya kamu harus membuang suvenir semacam itu," ujarnya.

Senapan, pistol, amunisi, bahkan pisau dan granat, telah diserahkan di 300 tempat pengumpulan di seluruh Prancis sejak dimulainya kampanye Kementerian Dalam Negeri pada 25 November. Titik pengumpulan ini berupa beberapa kantor polisi yang telah ditunjuk. 

photo
Seorang petugas polisi memegang dua senjata termasuk pistol luger Jerman dari Perang Dunia II di Strasbourg, Prancis timur, Rabu, 30 November 2022. Prancis telah meluncurkan gerakan nasional untuk mengumpulkan jutaan senjata api tua, sisa-sisa dari dua Perang Dunia atau lama -Meninggalkan wisata berburu. Pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis mencurigai keluarga Prancis menyimpan banyak senjata tak terdaftar yang tersimpan di loteng dan gudang sebagai pusaka di negara yang pernah menjadi tempat pertempuran paling sengit abad lalu. - (AP Photo/Jean-Francois Badias)

"Kampanye ini dilakukan untuk membantu orang Prancis menyerahkan benda-benda yang agak merepotkan bagi kebanyakan orang ini," kata komandan polisi Florence Gavello di tempat pengumpulan di Nice.

Mereka yang membawa senjata tidak akan menghadapi hukuman. Mereka dapat mendaftarkan senjata itu atau menyerahkannya saja kepada polisi.

Sebanyak 65 ribu senjata api telah diserahkan, bersama dengan 1,6 juta peluru dan proyektil lainnya pada Rabu (30/11/2022). "Ketika kami berbicara dengan mereka, mereka cukup senang menyingkirkannya," ujar Gavello. 

Kampanye penyerahan itu akan berakhir pada Jumat (2/12/2022). Setelah itu senjata yang terkumpul akan diserahkan ke museum atau dihancurkan. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement