Sabtu 03 Dec 2022 13:15 WIB

Ukraina Berencana Susun UU untuk Larang Gereja Terafiliasi Rusia

Ukraina berencana menyusun UU yang akan melarang gereja-gereja terafiliasi Rusia

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pemerintah Ukraina berencana menyusun undang-undang (UU) yang akan melarang gereja-gereja terafiliasi Rusia di negara tersebut.
Foto: AP Photo/Alexander Zemlianichenko
Pemerintah Ukraina berencana menyusun undang-undang (UU) yang akan melarang gereja-gereja terafiliasi Rusia di negara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Pemerintah Ukraina berencana menyusun undang-undang (UU) yang akan melarang gereja-gereja terafiliasi Rusia di negara tersebut.  Kiev menilai, langkah demikian perlu diambil guna mencegah upaya Moskow melemahkan Ukraina dari dalam.

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, pada Jumat (2/12/2022), telah meminta kepada pemerintah untuk merancang undang-undang pelarangan gereja terafiliasi Rusia di Ukraina. Permintaan itu dilakukan setelah adanya serangkaian penggerebekan di paroki yang menurut Kiev menerima perintah dari Moskow.

Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina juga memerintahkan penyelidikan atas dugaan kegiatan subversif dinas khusus Rusia di lingkungan keagamaan Ukraina. Sementara itu Badan Keamanan Ukraina (SBU) disebut sedang menggeledah setidaknya lima paroki milik cabang Gereja Ortodoks Ukraina yang hingga Mei lalu berada di bawah Gereja Ortodoks Rusia.

SBU pun telah menyampaikan tentang kecurigaannya kepada mantan kepala keuskupan di Ukraina tengah yang diduga mengoordinasikan kampanye informasi pro-Rusia dengan kepala Gereja Ortodoks Rusia. Seorang juru bicara Gereja Ortodoks Ukraina, Metropolitan Kliment, mengatakan organisasinya selalu bertindak dalam kerangka hukum Ukraina. “Oleh karena itu, negara Ukraina tidak memiliki dasar hukum untuk menekan atau menekan orang-orang yang kami percayai,” ujar Kliment, Jumat lalu.

Pada Kamis (1/12/2022) lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan, pemerintahannya tidak akan membiarkan Rusia melemahkan Ukraina dari dalam. “Kita harus menciptakan kondisi di mana tidak ada aktor yang bergantung pada negara agresor (Rusia) akan memiliki kesempatan untuk memanipulasi Ukraina dan melemahkan Ukraina dari dalam. Kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun membangun kerajaan di dalam jiwa Ukraina,” ujarnya.

Umat Kristen Ortodoks merupakan mayoritas dari 43 juta penduduk Ukraina. Sejak Uni Soviet runtuh, persaingan antara gereja yang terhubung dengan Moskow dan gereja independen Ukraina yang diproklamasikan segera setelah kemerdekaan semakin intens.

Sebuah survei Kyiv International Institute of Sociology pada Juli lalu menemukan bahwa hanya 4 persen dari penduduk Ukraina yang berafiliasi dengan gereja bawahan Rusia. Gereja Ortodoks di Rusia diketahui secara terbuka mendukung langkah Moskow menginvasi Ukraina.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement