REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia dilaporkan telah meminta Israel untuk tidak menghalangi transfer peralatan militer dari Suriah ke Ukraina. Menurut penyiar publik Israel, Kan, seorang pejabat Israel yang berbicara dengan syarat anonim menginformasikan bahwa, pejabat Rusia dan Israel telah mengadakan negosiasi mengenai penarikan peralatan militer Moskow yang terus berlanjut dari Suriah dan transfer peralatan untuk operasinya di Ukraina.
Sejak militer Rusia melancarkan invasi ke Ukraina, Kremlin menarik beberapa senjata, peralatan, dan pasukannya dari Suriah, serta memindahkan mereka ke Ukraina. Kebutuhan pergeseran peralatan yang diperlukan tumbuh dalam beberapa bulan terakhir, karena pasukan Ukraina telah memenangkan kembali sebagian besar wilayah mereka dan perlawanan mereka telah menghadirkan tantangan tak terduga bagi Rusia.
Dilaporkan Middle East Monitor, Senin (5/12/2022), salah satu peralatan militer yang ditransfer adalah sistem pertahanan udara S-300 Rusia yang canggih. Sistem pertahanan udara ini telah menjadi gangguan signifikan terhadap serangan udara Israel terhadap Iran di Suriah.
Israel menolak untuk mengirimkan senjata ke Ukraina. Namun menyusul pengungkapan bahwa Iran telah memberi Rusia peralatan militer seperti drone bersenjata, Tel Aviv dilaporkan telah mempertimbangkan kembali posisinya.
Moskow khawatir bahwa, kekhawatiran Tel Aviv atas pasokan drone dan rudal Iran dapat menghalangi pemindahan peralatan militer dari Suriah. Mantan Presiden Dmitry Medvedev mengatakan, bantuan senjata ke Ukraina akan menghancurkan semua hubungan diplomatik.