Selasa 06 Dec 2022 22:13 WIB

Tujuh Orang Tewas dalam Ledakan di Tepi Jalan di Afghanistan Utara

Ledakan terjadi pada Selasa (6/12/2022) sekitar pukul 07.00 waktu setempat

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Asap mengepul di langit setelah ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Ilustrasi.
Foto: AP/AP
Asap mengepul di langit setelah ledakan bom di Kabul, Afghanistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Setidaknya tujuh orang tewas dalam ledakan pinggir jalan di Afghanistan utara. Ledakan terjadi pada Selasa (6/12/2022) sekitar pukul 07.00 waktu setempat di Kota Mazar-i-Sharif. Di antara korban tewas adalah karyawan sebuah perusahaan minyak yang berada di dalam bus.

“Bom itu diletakkan di gerobak di pinggir jalan. Bom itu diledakkan saat bus tiba," kata Asif Waziri, dari departemen kepolisian Balkh di Mazar-i-Sharif, dilaporkan Aljazirah, Selasa.

Baca Juga

Di Provinsi Balkh utara terdapat salah satu pelabuhan kering utama di Kota Hairatan dekat perbatasan dengan Uzbekistan. Di pelabuhan itu terdapat  jalur kereta api dan jalan raya ke Asia Tengah. Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas ledakan itu. 

Pemerintahan Taliban meraih kekuasaan pada Agustus tahun lalu di tengah penarikan pasukan asing pimpinan Amerika Serikat, yang telah menginvasi Afghanistan dan menggulingkan kelompok itu dari kekuasaan pada 2001. Pada November lalu, sedikitnya 19 orang tewas dan 24 lainnya luka-luka akibat ledakan di sebuah sekolah di Aybak, yang terletak di Provinsi Samangan yang berbatasan dengan Provinsi Balkh.

Kemudian pada Mei, setidaknya sembilan orang tewas dalam serangkaian ledakan di Mazar-i-Sharif, sementara dua lainnya tewas dalam serangan serentak di sebuah masjid di Kabul. Kekerasan baru-baru ini juga termasuk bom bunuh diri yang menewaskan empat orang di sebuah masjid di kompleks gedung Kementerian Dalam Negeri Afghanistan pada Oktober.

ISIS telah mengaku bertanggung jawab atas serangan di Mazar-i-Sharif. Namun mereka tidak mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan di Kabul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement