Rabu 07 Dec 2022 12:35 WIB

China: Laporan Senjata Nuklir AS Hanya Spekulasi

Pentagon mengatakan China tampaknya akan menumpuk 1.500 hulu ledak nuklir pada 2035.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Kementerian Pertahanan China membantah laporan Pentagon tentang kecepatan program senjata nuklir mereka. Beijing menyebut laporan itu
Foto: AP / Andy Wong
Kementerian Pertahanan China membantah laporan Pentagon tentang kecepatan program senjata nuklir mereka. Beijing menyebut laporan itu "gerakan" tidak ada dan sebuah spekulasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kementerian Pertahanan China membantah laporan Pentagon tentang kecepatan program senjata nuklir mereka. Beijing menyebut laporan itu "gerakan" tidak ada dan sebuah spekulasi.

Dalam laporannya bulan lalu Pentagon mengatakan China tampaknya akan menumpuk 1.500 hulu ledak nuklir pada tahun 2035. Bila mereka melanjutkan pembangunan nuklir dengan kecepatan yang sekarang.

Baca Juga

Angka ini menekankan kekhawatiran AS pada niat China memperluas senjata nuklirnya. Meski proyeksi Pentagon tidak mengindikasi China mempercepat laju pengembangan hulu ledaknya.

Merespons laporan itu Kementerian Pertahanan China mengatakan Amerika Serikat "menggerakan tangan dan menebak-nebak tentang modernisasi kekuatan nuklir China."

Kementerian menambahkan AS harus bercermin pada kebijakan nuklirnya sendiri. Terutama sebagai pemiliki senjata nuklir terbesar di dunia.

China mengatakan AS yang "bersemangat" mengembangkan dan mengerahkan senjata nuklir taktis ke garis depanm mengurangi ambang batas pengerahan senjata nuklir dan menggelar proliferasi nuklir melalui kerjasama keamanan dengan Inggris dan Australia.

"Harus ditekankan China hanya mengejar strategis nuklir untuk pertahanan diri, selalu berpegangan pada kebijakan bukan yang pertama yang menggunakan senjata nuklir pada kapan pun atau situasi apa pun, dan mempertahankan kekuatan nuklir ke tingkat terendah yang dibutuhkan keamanan nasional," kata Kementerian Pertahanan China, Rabu (7/12/2022).

Berdasarkan data lembaga think-tank International Peace Research Institute (SIPRI) saat ini AS memiliki 3.700 hulu ledak nuklir sekitar 1.740 diantaranya sudah dikerahkan.

Kementerian Pertahanan China mengatakan AS merupakan "pembawa masalah terbesar" ketika menyangkut keamanan dunia.

"Mereka mengipasi api untuk kepentingannya sendiri, memicu perpecahan dan konfrontasi di dunia, dan membawa gejolak dan bencana kemanapun mereka pergi," kata Kementerian Pertahanan China.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement