Emisi gas rumah kaca dari pembakaran batu bara adalah satu-satunya penyumbang terbesar perubahan iklim. Dengan pembukaan ini dinilai akan membuat negara itu jauh dari mencapai target iklim global.
Profesor Sumber Daya dan Kebijakan Lingkungan di UCL Institute for Sustainable Resources Paul Elkins mengatakan, tambang itu tidak masuk akal secara lingkungan atau ekonomi. "Menyetujui itu juga merusak reputasi Inggris sebagai pemimpin global dalam aksi iklim dan membukanya untuk tuduhan kemunafikan yang dibenarkan, memberitahu negara lain untuk membuang batubara sementara tidak melakukannya sendiri," katanya.
Inggris telah mengesahkan undang-undang yang mewajibkannya untuk membawa semua emisi gas rumah kaca ke nol bersih pada 2050. Ketua Komite Perubahan Iklim independen Inggris John Gummer mengkritik persetujuan proyek Woodhouse.
"Penghapusan penggunaan batu bara adalah persyaratan paling jelas dari upaya global menuju Net Zero. Keputusan ini meningkatkan emisi global," kata Gummer dalam sebuah pernyataan.
Inggris pernah mempekerjakan 1,2 juta orang di hampir 3.000 tambang batu bara. Tambang dalam terakhirnya ditutup pada 2015.