REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran pada Kamis (8/12/2022) mengatakan telah mengeksekusi seorang tahanan yang dihukum karena terlibat dalam protes massal nasional. Ini adalah hukuman mati pertama yang dilakukan oleh Teheran untuk pengunjuk rasa.
Kantor berita Iran, Mizan melaporkan eksekusi tersebut. Pemerintah menuduh pria itu memblokir jalan dan menyerang seorang anggota pasukan keamanan dengan parang di Teheran.
Mizan, yang dijalankan oleh pengadilan negara, mengidentifikasi pria yang dieksekusi itu adalah Mohsen Shekari. Dikatakan dia telah dihukum di Pengadilan Revolusi Teheran, yang biasanya mengadakan kasus tertutup yang telah dikritik secara internasional dalam kasus lain karena tidak mengizinkan mereka yang diadili untuk memilih pengacara mereka sendiri atau bahkan melihat bukti yang memberatkan mereka.
Mizan mengatakan Shekari telah ditangkap pada 25 September, kemudian dihukum pada 20 November atas tuduhan "moharebeh," diksi Farsi yang berarti berperang melawan Tuhan. Tuduhan itu telah dikenakan terhadap orang lain dalam beberapa dekade sejak 1979 dan membawa konsekuensi hukuman mati.
Eksekusi dilakukan ketika tahanan lain juga menghadapi kemungkinan hukuman mati karena keterlibatan mereka dalam protes. Aksi protes massa dimulai pertama kali sebagai protes terhadap polisi moralitas Iran dan telah berkembang menjadi salah satu tantangan paling serius bagi teokrasi Iran sejak Revolusi Islam 1979.
Aktivis memperingatkan bahwa banyak orang bisa saja terkena hukuman mati. Mereka mencatat setidaknya belasan orang sejauh ini telah menerima hukuman mati atas keterlibatan mereka dalam demonstrasi.
"Eksekusi #MohsenShekari harus saya katakan dengan reaksi KUAT, jika tidak kita akan menghadapi eksekusi pengunjuk rasa setiap hari," tulis Mahmood Amiry-Moghaddam, direktur kelompok aktivis Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Oslo. "Eksekusi ini harus memiliki konsekuensi praktis yang cepat secara internasional," imbuhnya.
Protes sejak kematian Mahsa Amini ini menewaskan 475 orang. Lebih dari 18 ribu orang ditahan oleh pihak berwenang.
Iran adalah salah satu algojo top dunia. Negara tersebut biasanya mengeksekusi tahanan dengan cara digantung. Amnesty International mengatakan telah memperoleh dokumen yang ditandatangani oleh seorang komandan polisi senior Iran yang meminta eksekusi untuk seorang tahanan "diselesaikan 'dalam waktu sesingkat mungkin.'