REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Anak-anak Albania di Inggris menjadi sasaran "intimidasi rasis" di sekolah-sekolah lokal. Perundungan ini terjadi karena perdebatan tentang kedatangan migran Albania dengan perahu kecil.
Berbicara di tengah meningkatnya retorika anti-Albania oleh media dan politisi, Duta Besar Albania untuk Inggris, Qirjako Qirko menyerukan diakhirinya kampanye diskriminasi tersebut. Di hadapan Komite Urusan Dalam Negeri Parlemen Inggris pada Rabu (7/12/2022), Qirko memperingatkan anggota parlemen agar tidak memperkuat stereotip negatif tentang orang-orang dari Albania.
“Kegiatan semacam ini harus segera dihentikan karena ada orang, terutama anak muda yang di-bully di sekolahnya hanya karena mereka orang Albania,” ujar Qirko, dilaporkan Anadolu Agency, Kamis (8/12/2022).
Sepertiga dari 33.000 migran Channel yang tiba di Inggris dalam sembilan bulan pertama tahun 2022 merupakan warga Albania. Qirko mengatakan,
di antara lebih dari 100.000 orang Albania yang tinggal di Inggris Raya berprofesi sebagai dokter, pengacara, dan insinyur.
Qirko menyatakan, memperkuat stereotip negatif dalam waktu lama akan mendorong diskriminasi dan rasisme. Bulan lalu, Menteri Dalam Negeri Suella Braverman menggunakan istilah "penjahat Albania" di Parlemen.