Jumat 09 Dec 2022 17:11 WIB

IMF Puji Keputusan China Longgarkan Kebijakan Nol-Covid

Pelonggaran kebijakan nol-Covid akan merangsang pertumbuhan ekonomi China.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Orang-orang yang memakai masker berjalan melalui pusat perbelanjaan terbuka yang dibuka kembali di Beijing, Minggu, 4 Desember 2022. China pada hari Minggu melaporkan dua kematian tambahan akibat COVID-19 karena beberapa kota bergerak dengan hati-hati untuk melonggarkan pembatasan anti-pandemi di tengah frustrasi publik yang semakin vokal atas langkah-langkah.
Foto:

Selain itu, China juga akan memperkecil cukupan lockdown. Warga terinfeksi Covid-19 dengan gejala ringan juga diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah.

“Orang yang terinfeksi tanpa gejala dan kasus ringan yang memenuhi syarat untuk isolasi rumah umumnya diisolasi di rumah, atau mereka dapat secara sukarela memilih isolasi terpusat untuk pengobatan,” demikian bunyi pedoman terbaru Komisi Kesehatan Nasional China. 

Sebelumnya masyarakat yang terinfeksi Covid-19, meskipun asimtomatis atau hanya bergejala ringan, “dipaksa” melaksanakan karantina di fasilitas kesehatan. Pedoman terbaru penanganan Covid-19 di China diluncurkan setelah pemerintah merilis data yang menunjukkan dampak negatif kebijakan nol-Covid terhadap perekonomian negara tersebut.

Nilai ekspor dan impor China anjlok pada November ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2020. Ekspor China turun 8,7 persen bulan lalu. Sementara impor turun sebesar 10,6 persen.

Pada 27 November lalu, aksi memprotes penerapan lockdown terjadi di sejumlah wilayah di China, termasuk Beijing dan Shanghai. Dalam aksinya, massa, yang telah frustrasi dengan kebijakan nol-Covid pemerintah pusat, tak segan menyerukan Presiden China Xi Jinping mundur.

Kebakaran mematikan di Urumqi, Xinjiang, 24 November lalu yang menewaskan 10 orang merupakan pemantik kemarahan warga China. Mereka menilai, upaya penyelamatan dalam insiden itu terhambat karena adanya peraturan lockdown. Kejadian tersebut mendorong warga China turun ke jalan untuk memprotes penerapan lockdown dan menunjukkan simpati pada masyarakat Xinjiang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement