Ahad 11 Dec 2022 12:33 WIB

Dukung Demonstran, Keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Dipenjara

Farideh Moradkhani menyerukan dukungan terhadap gelombang demonstrasi Iran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Dalam gambar yang dirilis oleh situs resmi kantor pemimpin tertinggi Iran ini, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei berbicara selama pertemuan dengan sekelompok pasukan paramiliter Basij di Teheran, Iran, 26 November 2022. Keponakan pemimpin tertinggi Iran menyerukan orang-orang untuk menekan pemerintah mereka untuk memutuskan hubungan dengan Teheran. Farideh Moradkhani, yang pamannya adalah Ali Khamenei, mengeluarkan seruan itu dalam pernyataan video yang diedarkan setelah penangkapannya pada 23 November, dilaporkan oleh pemantau HAM HRANA yang berbasis di AS.
Foto:

Saat ini Iran tengah dibekap krisis akibat gelombang unjuk rasa memprotes kematian Mahsa Amini, perempuan berusia 22 tahun. Pada 13 September lalu, dia ditangkap polisi moral Iran di Teheran. Penangkapan tersebut dilakukan karena hijab yang dikenakan Amini dianggap tak ideal. Di Iran memang terdapat peraturan berpakaian ketat untuk wanita, salah satunya harus mengenakan hijab saat berada di ruang publik.

Setelah ditangkap polisi moral, Amini ditahan. Ketika berada dalam tahanan, dia diduga mengalami penyiksaan. PBB mengaku menerima laporan bahwa Amini dipukuli di bagian kepala menggunakan pentungan. Selain itu, kepala Amini pun disebut dibenturkan ke kendaraan.

Setelah ditangkap dan ditahan, Amini memang tiba-tiba dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian Teheran mengklaim, saat berada di tahanan, Amini mendadak mengalami masalah jantung. Menurut keterangan keluarga, Amini dalam keadaan sehat sebelum ditangkap dan tidak pernah mengeluhkan sakit jantung. Amini dirawat dalam keadaan koma dan akhirnya mengembuskan napas terakhirnya pada 16 September lalu.

Kematian Amini dan dugaan penyiksaan yang dialaminya seketika memicu kemarahan publik. Warga Iran turun ke jalan dan menggelar demonstrasi untuk memprotes tindakan aparat terhadap Amini. Perempuan-perempuan Iran turut berpartisipasi dalam aksi tersebut. Mereka bahkan melakukan aksi pembakaran hijab sebagai bentuk protes.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement