Senin 12 Dec 2022 12:27 WIB

Masjid Stockholm Dapatkan Ancaman Pelecehan Terhadap Alquran

Salinan Alquran yang dirusak, dirantai dan digantung di luar pintu masuk masjid.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Sebuah masjid di Stockholm mengutuk serangan terbaru terhadap fasilitasnya. Salinan Alquran yang dirusak dibiarkan dirantai dan digantung di luar pintu masuk masjid pada pekan lalu.
Foto: Republika.co.id
Sebuah masjid di Stockholm mengutuk serangan terbaru terhadap fasilitasnya. Salinan Alquran yang dirusak dibiarkan dirantai dan digantung di luar pintu masuk masjid pada pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah masjid di Stockholm mengutuk serangan terbaru terhadap fasilitasnya. Salinan Alquran yang dirusak dibiarkan dirantai dan digantung di luar pintu masuk masjid pada pekan lalu.

Gambar yang dirilis oleh Masjid Pusat Stockholm dari serangan pada 9 Desember. Dalam laporan terbaru ini, pihak pengelola masjid menunjukkan kitab suci umat Islam telah rusak dirantai dan digantung di pagar besi di luar masjid. Mereka mengatakan, sering mengalami ancaman seperti itu.

Baca Juga

"Secara pribadi menyaksikan pembakaran Alquran di sini di Stockholm Desember lalu, dan saya ingat betapa menyakitkannya itu," ujar Imam dan direktur Masjid Pusat Stockholm Mahmoud Khalfi dikutip dari Anadolu Agency.

“Alquran itu suci dalam Islam, itu adalah firman Tuhan. Oleh karena itu, membakar Alquran menjadi sangat menyakitkan bagi kami umat Islam,” katanya.

Masjid Pusat Stockholm mengatakan, mengikat Alquran yang telah dihancurkan dan menggantungnya di jeruji taman di sebelah pintu masjid adalah hal yang mempermalukan umat Islam. "Masjid kami dan jemaah kami menerima ancaman yang sangat luas. Kaum rasis selalu membuat upaya baru untuk mencoreng orang-orang yang tidak menyukai diri mereka sendiri,” katanya.

Sebuah pernyataan mengatakan, masjid memutuskan untuk berbagi foto dan informasi tersebut untuk menarik perhatian jemaahnya dan publik. Upaya ini agar bisa mencegah kejahatan rasial menjadi sebuah hal yang normal.

Tapi, serangan itu memang bukan yang pertama. Masjid tersebut telah menjadi sasaran serangan Islamofobia di masa lalu, termasuk ketika grafiti dan tulisan anti-Islam dilukis di pintunya.

Alquran telah menjadi objek penyerangan dan penghancuran di Swedia selama beberapa waktu. Rasmus Paludan berkewarganegaraan Swedia dan Denmark yang memimpin partai sayap kanan anti-imigrasi Denmark secara teratur menyelenggarakan tur pembakaran Alquran di dua negara Skandinavia itu, meskipun ada protes yang memicu kerusuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement