REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Putra Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif kembali ke rumah pada Ahad (11/12/2022). Suleman Shahbaz selama empat tahun menetap di London, Inggris, karena menghadapi tuduhan korupsi yang diajukan terhadapnya pada 2020.
Juru bicara partai Liga Muslim Pakistan pimpinan Sharif Ata Tarar menyatakan, Suleman mencapai Islamabad Ahad pagi dan kemudian terbang ke kampung halamannya di Lahore setelah bertemu dengan ayahnya di kediaman perdana menteri. Pengacara Suleman memperoleh jaminan perlindungan untuk kliennya dari Pengadilan Tinggi Islamabad pekan lalu yang akan berlaku hingga Selasa (13/12/2022). Ketetapan ini melarang penyelidik federal untuk menangkapnya sampai batas akhir sehingga dia bisa menyerahkan diri di depan pengadilan.
Badan Investigasi Federal (FIA) di Lahore mendakwa Sharif dan kedua putranya Hamza dan Suleman dengan korupsi dan pencucian uang pada November 2020. Suleman telah terbang ke London menjelang pemilihan umum 2018 ketika badan antikorupsi utama negara itu mendaftarkan beberapa kasus terhadap dirinya.
Sharif dan Hamza dibebaskan dari dakwaan oleh pengadilan pada Oktober tetapi Suleman tidak pernah diadili setelah pindah ke London. FIA menuduh ketiga pria itu melakukan pencucian 16,3 miliar rupee antara 2008 hingga 2018.
Anggota pemerintah berturut-turut telah menargetkan lawan politik dengan mengajukan kasus hukum terhadap lawannya. Keputusan ini membuat beberapa pihak terjerat dalam proses pengadilan dan menjauh dari arena politik.
Sharif yang merupakan saudara laki-laki mantan perdana menteri Nawaz Sharif terpilih sebagai perdana menteri oleh parlemen Pakistan awal tahun ini. Posisi itu diperoleh menyusul kekacauan politik selama seminggu yang menyebabkan pemecatan Imran Khan melalui mosi tidak percaya di parlemen.