Senin 12 Dec 2022 18:35 WIB

Korupsi Dalam Parlemen Eropa Mengkhawatirkan

Anggota Parlemen Eropa menerima uang dan hadiah dari Qatar.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Senin (12/12/2022) mengatakan, investigasi Belgia atas dugaan korupsi di parlemen Eropa sangat mengkhawatirkan.
Foto: AP/Julia Nikhinson
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Senin (12/12/2022) mengatakan, investigasi Belgia atas dugaan korupsi di parlemen Eropa sangat mengkhawatirkan.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Senin (12/12/2022) mengatakan, investigasi Belgia atas dugaan korupsi di parlemen Eropa sangat mengkhawatirkan. Jaksa memerintahkan penggerebekan dan penangkapan terkait dengan dugaan bahwa anggota Parlemen Eropa menerima uang dan hadiah dari Qatar.

Jaksa menggeledah 16 rumah dan menyita uang dengan nilai total 600.000 euro di Brussel pada Jumat (9/12/2022) sebagai bagian dari penyelidikan.  Empat orang telah didakwa dan dua dibebaskan. Jaksa belum menyebutkan satu pun identitas tersangka.

"Tentu saja berita itu sangat mengkhawatirkan. Kami menghadapi beberapa peristiwa, beberapa fakta yang tentu membuat saya khawatir sebagai mantan presiden Parlemen Eropa," kata Borrell kepada wartawan saat tiba di pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa. 

 Jaksa penuntut mengatakan, selama berbulan-bulan mereka telah menduga  bahwa sebuah negara Teluk berusaha mempengaruhi pengambilan keputusan di Brussel. Sebuah sumber yang mengetahui kasus tersebut mengatakan, negara Teluk yang dimaksud adalah tuan Qatar. Seorang pejabat Qatar membantah tuduhan itu.

"Setiap asosiasi pemerintah Qatar dengan klaim yang dilaporkan itu tidak berdasar, dan informasinya sangat salah," kata pejabat Qatar itu.

Wakil Presiden Parlemen Eropa, Eva Kaili dicopot sehubungan dengan penyelidikan Belgia. Kaili berasal dari Partai PASOK, yang merupakan sosialis Yunani. PASOK mengatakan, mereka telah mengeluarkan Kaili dari jajarannya.  Kantornya tidak menjawab panggilan telepon atau menanggapi email yang meminta komentar.

Pekan ini Parlemen Eropa akan menggelar voting terkait proposal untuk memperpanjang perjalanan bebas visa  untuk Kuwait, Qatar, Oman, dan Ekuador ke Uni Eropa.  Beberapa anggota parlemen menyarangkan agar debat dan pemungutan suara ditunda.

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement