REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kanselir Jerman Olaf Scholz mengungkapkan, negara anggota G7 telah sepakat untuk membentuk Climate Club atau Klub Iklim internasional. Klub tersebut akan fokus bekerja mengatasi pemanasan global.
“Klub Iklim tidak dimaksudkan sebagai inisiatif G7; alih-alih ini menjadi upaya global,” kata Scholz dalam konferensi pers di Berlin setelah berpartisipasi dalam pertemuan virtual para pemimpin negara anggota G7, Senin (12/12/2022), dikutip Anadolu Agency.
Scholz mengundang negara-negara yang tertarik untuk mengejar kebijakan iklim ambisius untuk bergabung dengan Klub Iklim tersebut. Menurutnya, mereka dapat membentuk konsep dan strukturnya bersama dalam beberapa bulan mendatang.
“Ini bukan klub eksklusif. Klub ini dimaksudkan terbuka untuk sebanyak mungkin negara. Jadi kita dapat bersama-sama menguasai tugas besar yang kita miliki, yakni melindungi planet dan lingkungan kita untuk generasi mendatang,” ucap Scholz.
Dia mengatakan, G7 telah meminta Organization for Economic Cooperation and Development serta International Energy Agency untuk menjadi tuan rumah sekretariat sementara bagi Klub Iklim. Dalam pertemuan Senin lalu, para pemimpin negara anggota G7 mengesahkan dokumen kerangka acuan untuk Klub Iklim. Dokumen itu menguraikan tujuan utama, kriteria partisipasi, dan langkah-langkah yang direncanakan untuk pengembangan forum lebih lanjut.
Menurut dokumen tersebut, Klub Iklim akan terbuka untuk negara-negara yang menunjukkan komitmen pelaksanaan penuh Perjanjian Iklim Paris dan keputusan-keputusan di bawahnya. Negara yang ingin berpartisipasi dalam klub juga harus melakukan upaya membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius.