REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Negara-negara Uni Eropa akan mencoba mencapai kesepakatan mengenai batasan harga gas. Perundingan yang digelar selama berbulan-bulan gagal memecahkan kebuntuan soal apakah langkah ini dapat mengatasi krisis energi di Benua Biru.
Pada Selasa (13/12/2022) menteri energi dari 27 negara anggota rapat di Brussels. Mereka mencoba menyetujui batasan harga gas yang diusulkan Komisi Eropa bulan lalu.
Upaya terbaru Uni Eropa dalam merespon gangguan energi karena keputusan Rusia memangkas pengiriman gas ke Eropa tahun ini. Keputusan Moskow mendorong lonjakan harga gas di Eropa.
"Mungkin tidak ada satu negara anggota yang senang dengan usulan yang kami bahas," kata seorang diplomat Uni Eropa yang menggambarkan masalah batasan harga gas merupakan "masalah yang paling rumit dan sulit yang bisa anda bayangkan."
Negara-negara Eropa seperti Belgia, Polandia dan Italia mengatakan batasan itu dibutuhkan untuk melindungi ekonomi mereka dari kenaikan harga energi. Sementara Jerman, Belanda dan Australia khawatir langkah itu justru mengalihkan gas yang dibutuhkan Eropa.
Diplomat-diplomat Uni Eropa mengatakan mereka tidak yakin kesepakatan akan tercapai. Salah satu opsinya meningkatkan eskalasi rapat menjadi pertemuan antara pemimpin-pemimpin negara Uni Eropa dan kemudian para menteri kembali mencoba kembali mencapai kesepakatan pada pekan depan.
Hasil perundingan dapat tergantung pada detail teknis kesepakatan. Seperti seberapa tinggi batasan harganya, berlaku pada kontrak yang mana saja, dan perlindungan yang memungkinkan Uni Eropa dapat segera mencabut batasan bila timbul konsekuensi yang tidak diinginkan.
"Kami bergerak ke arah yang benar tapi kami bila sampai," kata seorang diplomat senior Uni Eropa lainnya.
Berdasarkan pembahasan negara-negara Uni Eropa akhir pekan lalu batasan diberlakukan bila harga gas melewati 220 euro per megawatt jam selama lima hari dalam kontrak di pusat gas Dutch Title Transfer Facility. Juga 35 euro lebih tinggi dibandingkan asesmen harga gas alam cair (LNG) saat ini.
Komisi Eropa merekomendasikan batasan harga di bawah 275 euro per Megawatt. Tapi puluhan negara termasuk Yunani dan Italia ingin batasannya lebih rendah lagi.