REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Ukraina pada Selasa (13/12/2022) mengklaim mempunyai bukti bahwa pesawat tak berawak atau drone Iran terlibat dalam serangan di Ukraina. Iran memasok drone ke Rusia untuk digunakan dalam pertempuran melawan Ukraina.
"Kami tidak terkejut dengan keberatan lain dari Iran mengenai pasokan senjata ke Rusia. Selama pertemuan teknis, para ahli Ukraina memberikan bukti yang cukup kepada Iran," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Interfax-Ukraina yang berbasis di Kiev.
Awal November, Nikolenko mengatakan, Iran harus menyadari bahwa konsekuensi mendukung perang di Ukraina jauh lebih luas daripada keuntungan yang akan diterima ketika mendukung Rusia. Kementerian Luar Negeri Ukraina juga berjanji akan mengambil tindakan tegas untuk menghentikan penggunaan senjata Iran oleh Rusia.
Pada 5 November, kantor berita pemerintah Iran IRNA menerbitkan sebuah wawancara dengan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian. Dalam wawancara itu, Abdollahian mengatakan bahwa Iran mengirim sejumlah drone ke Rusia sebelum invasi ke Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyerukan Iran agar dihukum karena telah menjual senjata kepada Rusia. Menurut dia, pasokan senjata Iran ke Rusia mempunyai peran signifikan dalam konflik. Zelenskyy menekankan, setiap orang yang membantu Rusia dalam invasinya ke Ukraina memikul tanggung jawab atas konsekuensi perang.
“Jika bukan karena suplai senjata Iran kepada agresor, kita akan lebih dekat dengan perdamaian sekarang,” ujar Zelenskyy.