Rabu 14 Dec 2022 16:16 WIB

14 Ribu Perusahan Jerman Bangkrut pada 2022

Diperkirakan 14.700 perusahaan di Jerman akan bangkrut pada akhir tahun ini

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Perkiraan lembaga pelaporan kredit Creditreform menyatakan, sekitar 14.700 perusahaan di Jerman akan bangkrut pada akhir tahun ini.
Foto: chaldean.org
Perkiraan lembaga pelaporan kredit Creditreform menyatakan, sekitar 14.700 perusahaan di Jerman akan bangkrut pada akhir tahun ini.

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Perkiraan lembaga pelaporan kredit Creditreform menyatakan, sekitar 14.700 perusahaan di Jerman akan bangkrut pada akhir tahun ini. Jumlah ini meningkat sekitar empat persen daripada 2021.

"Inflasi yang terus-menerus, kenaikan suku bunga dan biaya energi, serta situasi persaingan yang semakin ketat berdampak pada banyak perusahaan," kata kepala penelitian ekonomi di Creditreform Patrik-Ludwig Hantzsch selama presentasi di Frankfurt pada Selasa (13/12/2022).

Seperti banyak pakar lainnya, Creditreform memprediksi peningkatan kebangkrutan perusahaan masih akan terjadi tahun depan. Disebutkan, peningkatan kebangkrutan dari 2021 hingga 2022 terbilang moderat.

"Tapi kemungkinan (kebangkrutan di 2022) hanya merupakan awal dari kebangkrutan," ujar Hantzsch dikutip dari Anadolu Agency.

Selama 2021 yang merupakan tahun pandemi, menurut angka resmi pemerintah, terdapat 13.993 kasus kebangkrutan perusahaan di Jerman. Jumlah tersebut angka terendah sejak diperkenalkannya kode kebangkrutan saat ini pada 1999.

Dalam upaya untuk menghindari gelombang kebangkrutan akibat pandemi, negara memberikan banyak pengecualian bagi perusahaan-perusahaan. Salah satunya pada awal 2021, batas waktu bagi perusahaan untuk mengajukan kebangkrutan akan diperpanjang menjadi enam dari tiga minggu. Pihak berwenang juga akan menerapkan tolok ukur yang lebih longgar saat memeriksa utang berlebih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement