REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Selain sekutu-sekutu Kiev berjanji menggelontorkan bantuan lagi sebesar 1 miliar dolar AS, mereka juga menjanjikan bohlam lampu LED hemat energi untuk meringankan krisis listrik dan membantu Ukraina melewati musim dingin.
Janji disampaikan dalam pertemuan yang diketuai Prancis mengenai apa yang dapat ditawarkan ke Ukraina dari sekarang sampai Maret untuk menjaga persediaan air, makanan, energi, kesehatan dan transportasi selama musim dingin yang membekukan.
Komisi Eropa mengatakan akan memberikan 30 juta bohlam lampu LED setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya membutuhkan 50 juta bohlam serupa yang akan sangat meringankan krisis listrik.
Bohlam lampu LED rata-rata lebih hemat 75 persen energi dibanding bohlam biasa dan bertahan 10 kali lebih lama.
"Kami berharap rekan-rekan yang lain akan mengikuti kami," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam konferensi pers, Rabu (14/12/2022).
Ia menambahkan penghematan energi dengan mengirimkan 50 juta bohlam lampu LED ke rumah tangga Ukraina akan sekitar satu gigawatt. Setara dengan produksi pembangkit tenaga listrik tahunan.
Sejak Oktober lalu Rusia menggempur dan menghancurkan infrastruktur Ukraina. Serangan ini menghancurkan dan merusak hampir setengahnya.
Menteri Ekonomi Ukraina Yulia Svyridenko mengatakan program bohlam lampu gratis akan segera diumumkan. Langkah ini akhirnya membantu mengurangi konsumsi energi dari 7 hingga 10 persen di masa puncaknya.
"Satu sisi kami meningkatkan produksi dan distribusi energi, dan di sisi lain, kami mengimplementasikan langkah efisiensi energi yang dapat membantu kami melewati musim dingin dan mengurangi konsumsi energi," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika