Kamis 15 Dec 2022 17:48 WIB

Pertamina Bentuk Satgas Nataru 2023, Siap Antisipasi Lonjakan Pemudik

Konsumsi energi diprediksi akan naik karena meningkatnya mobilitas masyarakat

PT Pertamina (Persero) mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
Foto: Pertamina
PT Pertamina (Persero) mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. Komitmen tersebut dibuktikan dengan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Nataru yang melibatkan seluruh lini operasional perusahaan untuk memastikan energi yang digunakan masyarakat tetap aman dan terpenuhi.   

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan tahun 2022, diperkirakan potensi pergerakan masyarakat selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 mencapai 44,17 juta orang. Mereka memanfaatkan berbagai moda transportasi untuk mengunjungi keluarga atau mengisi liburan dalam momentum Natal dan Tahun Baru 2023.

Guna memastikan kelancaran pendistribusian BBM dan LPG selama Natal dan Tahun Baru, Pertamina telah membentuk Satgas yang bekerja mulai 15 Desember 2022 hingga 08 Januari 2023 yang melibatkan Tim Holding-Subholding Pertamina serta instansi terkait meliputi KESDM, Kemenhub, BPH Migas, Kepolisian, Jasa Marga, TNI, dan PT Telkom Indonesia.

“Konsumsi energi diprediksi akan naik karena meningkat mobilitas masyarakat jelang dan sesudah perayaan Natal dan Tahun Baru. Untuk itu, Pertamina telah menyiapkan pasokan dan layanan tambahan demi melayani kebutuhan energi masyarakat,” ujar Direktur Logistik dan Infrastruktur Pertamina Erry Widiastono saat Kick Off Satgas Nataru 2023 di Jakarta, Kamis (15/12/2022), dikutip dari siaran pers.

Untuk menjamin proses operasional perusahaan dalam periode Nataru 2023, kata Erry, manajemen Pertamina akan Pertamina akan melakukan pemantauan melalui Integrated Enterprise Data and Center Command Center (IEDCC) yang merupakan pusat informasi penyaluran energi mulai dari Upstream, Kilang, Perkapalan, Terminal BBM hingga ke SPBU. Melalui Command Center ini CCTV SPBU dan stok kritis di SPBU dapat termonitor dan dapat menjadi prioritas Utama pengiriman BBM. 

“Pemantauan dilakukan secara digital dan petugas akan disiagakan selama 24 jam untuk mengantisipasi pergerakan konsumsi energi di setiap wilayah Nusantara,” imbuh Erry yang juga bertugas sebagai Ketua Tim Satgas Nataru 2023.  

photo
PT Pertamina (Persero) mengantisipasi pergerakan jutaan pemudik yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023. - (Pertamina)

Erry menjelaskan, saat ini ketersediaan BBM dan LPG dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan jelang perayaan Nataru. Kesiapan infrastruktur Pertamina meliputi 114 Terminal BBM, 23 Terminal LPG, lebih dari 7.400 SPBU, 667 SPBE, 4.972 Agen LPG, dan 68 DPPU.

Erry mengatakan, untuk tahun ini, Pertamina melakukan penambahan ketersediaan stok BBM dan LPG untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan permintaan. Untuk Pertalite naik sekitar 4,5 persen, Pertamax naik 2,9 persen, Pertamax Turbo naik 18 persen, Dexlite naik 3 persen, Pertamina Dex naik 1,3 persen. Untuk LPG juga dilakukan kenaikan sebanyak 2,5 persen sedangkan Avtur juga dilakukan kenaikan 6,5 persen.

Selain itu, kata Erry, untuk memastikan layanan terhadap masyarakat tetap terjaga dengan baik, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa SPBU Siaga, Agen dan Outlet LPG Siaga, Kiosk Pertamina Siaga, Motorist, Mobil tanki standby, dan fasilitas kesehatan.

“Kami memastikan seluruh Sarfas berfungsi dengan baik, bahkan telah menyediakan fasilitas tambahan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat yang ingin berlibur dan merayakan Natal dan Tahun Baru 2023,” ujar Erry.

Erry menambahkan, selain menyediakan dan melayani energi ke masyarakat, dia juga meminta tim Satgas Pertamina juga memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan. "Tolong dijaga betul aspek safety dan jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. Bagaimana kita jaga infrastruktur, sarana dan obvitnas kita dari sisi keamanan," kata Erry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement