REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa dan Asosiasi Negara Asia Tenggara (ASEAN) menegaskan kemitraan strategis untuk perdamaian stabilitas dan kemakmuran kawasan. Hal ini disampaikan dalam pernyataan bersama di Dialog Hubungan ASEAN-Uni Eropa ke-45 di Brussels, Belgia.
"Menegaskan ASEAN dan Uni Eropa merupakan mitra strategis yang berbagi kepentingan dalam perdamaian, stabilitas dan kemakmuran kawasan," kata para pemimpin negara Anggota ASEAN dan Uni Eropa di pernyataan bersama tersebut, Kamis (15/12/2022).
"Di mana hukum dan ketertiban internasional dihormati dan dijaga, dan dimana perdamaian, keamanan dan stabilitas dijaga, salah satunya termasuk melalui perlindungan hak asasi manusia seperti kesetaraan gender kebebasan fundamental."
Dalam kesempatan itu ASEAN dan Uni Eropa juga menegaskan kembali prinsip-prinsip saling menghormati kedaulatan, integritas teritorial, kesetaraan, non-intervensi dan kemerdekaan politik semua bangsa. Sesuai yang tercantum dalam Piagam PBB, Deklarasi Prinsip Hukum Internasional tentang Hubungan Kerjasama dan Persahabatan antara Negara.
"Sesuai dengan Piagam PBB, Piagam ASEAN, Perjanjian Uni Eropa, Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC), Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut (UNCLOS) 1982, Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan Strategi Kerjasama UE di Indo-Pasifik."
Di pernyataan bersama itu ASEAN dan Uni Eropa mengakui peluang yang ada di Indo-Pasifik yang dapat tumbuh bila semua pihak mengikuti hukum internasional. AOIP dan Kerja Sama Strategis Uni Eropa di Indo-Pasifik memiliki prinsip untuk mempromosikan Indo-Pasifik yang terbuka, transparan, inklusif dan peraturan berdasarkan arsitektur kawasan.
ASEAN dan Uni Eropa mengakui tantangan global seperti perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati dan polusi hanya bisa dipecahkan melalui upaya bersama. Dengan kebijakan yang relevan dari ASEAN dan Uni Eropa serta kesepakatan internasional.
Kedua belah pihak juga mengakui perlunya menggelar pertemuan untuk mempertahankan kepentingan strategis bersama.
Di kesempatan ini ASEAN dan Uni Eropa menyambut baik penandatanganan kerja sama transportasi udara, ASEAN-EU Comprehensive Air Transport Agreement (AE CATA). Perjanjian penerbangan antara kawasan pertama di dunia.
Selain itu Uni Eropa juga berkomitmen mendukung infrastruktur berkelanjutan, inovasi digital, kelancaran logistik, dan penguatan mobilitas di ASEAN. Di pertemuan ini kedua belah pihak juga sepakat menggelar Pertemuan Bisnis ASEAN-Uni Eropa dan Pertemuan Pemuda ASEAN-Uni Eropa.
Dalam pernyataan bersama ASEAN dan Uni Eropa juga mengakui tantangan bersama dalam isu keamanan dan kejahatan siber. "Terutama mendorong perilaku bertanggung jawab negara dalam penggunaan teknologi informatika," kata kedua blok dalam pernyataan bersama mereka.
ASEAN dan Uni Eropa sepakat untuk mengimplementasikan norma-norma perilaku negara bertanggung jawab, membangun laporan konsesus yang diadopsi dari Kelompok Pakar Pemerintah PBB (UNGGE) dan Kelompok Kerja Terbuka dalam Keamanan dan Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (OEWG).
"Serta mengimplementasikan kapasitas dan kebijakan praktis yang terpercaya, termasuk melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN."
Uni Eropa juga berkomitmen mendukung arsitektur kawasan yang terbuka, inklusif dan transparan yang dipimpin ASEAN. "Dalam konteks ini, kami menyambut baik dukungan Uni Eropa pada mekanisme yang dipimpin ASEAN dan mengapresiasi ketertarikan untuk bergabung dengan Pertemuan Asia Timur (EAS), Pertemuan Menteri Pertahanan Plus ASEAN."
Dalam pernyataan bersama ini ASEAN dan Uni Eropa sepakat melanjutkan kerja sama ekonomi antara kawasan. ASEAN merupakan mitra dagang terbesar ketiga Uni Eropa sementara Uni Eropa investor terbesar ketiga ASEAN.
Kedua belah pihak sepakat mempromosikan perdagangan dan investasi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini termasuk dalam bidang perubahan iklim, keamanan air, sampai laut, ekonomi hijau dan sirkular, energi terbarukan dan transisi digital.