REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Tanah longsor terjadi di negara bagian Selangor di sisi jalan dekat pertanian organik dengan fasilitas berkemah pukul 03.00 waktu setempat pada Jumat (16/12/2022). Bencana alam ini sedikitnya menewaskan delapan orang, dengan lebih dari 50 orang dapat diselamatkan.
Tim pencari menjelajahi lumpur tebal dan menebang pohon untuk puluhan orang yang masih hilang. Menurut pesan di media sosial oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana Malaysia, sebanyak 92 orang masih terjebak dalam tanah longsor.
Selain delapan orang meninggal, terdapat tujuh orang terluka. Upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung.
Tanah longsor jatuh dari ketinggian sekitar 30 meter di atas tempat perkemahan dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektar. "Saya berdoa agar para korban yang hilang dapat segera ditemukan dengan selamat. Tim penyelamat sudah bekerja sejak awal. Saya akan ke sana hari ini," ujar Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi Nik Ahmad di Twitter pada Jumat pagi.
Bencana tersebut melanda sekitar 50 km utara Kuala Lumpur di kota Batang Kali, tepat di luar area puncak bukit Genting Highlands yang populer. Area ini terkenal dengan resor, air terjun, dan keindahan alamnya.
Gambar yang diposting di halaman Facebook Father's Organic Farm menunjukkan sebuah rumah pertanian di lembah kecil, dengan area luas tempat tenda dapat didirikan. Cuplikan dari televisi lokal menunjukkan dampak tanah longsor melalui kawasan hutan di samping jalan, sementara gambar lain di media sosial menunjukkan petugas penyelamat memanjat lumpur tebal, pohon besar, dan puing-puing lainnya.
Selangor pernah mengalami tanah longsor sebelumnya, sering dikaitkan dengan pembukaan hutan dan lahan. Wilayah ini sedang musim hujan tetapi tidak ada hujan lebat atau gempa bumi yang tercatat dalam semalam.