Jumat 16 Dec 2022 13:13 WIB

Panglima Ukraina: Ibu Kota Ukraina Bakal Diserang Lagi oleh Rusia

Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina sebut Rusia sedang melatih 200 ribu tentara baru

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Olexandr Manzirokha, kiri, membantu petugas polisi membawa peti mati kerabatnya Henadiy Vengrynovskyi, yang ditembak mati di dalam mobil mereka oleh pasukan Rusia saat penggalian di pemakaman di desa Tavriiske yang baru dibebaskan, wilayah Kherson, Ukraina, Selasa, 6 Desember , 2022.
Foto: AP/Evgeniy Maloletka
Olexandr Manzirokha, kiri, membantu petugas polisi membawa peti mati kerabatnya Henadiy Vengrynovskyi, yang ditembak mati di dalam mobil mereka oleh pasukan Rusia saat penggalian di pemakaman di desa Tavriiske yang baru dibebaskan, wilayah Kherson, Ukraina, Selasa, 6 Desember , 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL - Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi pada Kamis (15/12/2022) mengatakan ibu kota Ukraina bakal diserang lagi oleh Rusia.

"Menurut perkiraan kami, mereka (Rusia) memiliki cadangan 1,2-1,5 juta orang. Rusia sedang melatih sekitar 200 ribu tentara baru. Saya yakin mereka akan melakukan perjalanan lainnya ke Kiev," kata Zaluzhnyi kepada majalah The Economist.

Baca Juga

Zaluzhnyi membantah klaim yang menyebutkan ada masalah di Rusia terkait menurunnya tekad untuk perang. "Mobilisasi Rusia berjalan. Tidak benar bahwa masalah mereka sangat serius sehingga orang-orang ini tidak akan berperang. Mereka akan (berperang)," ucap Zaluzhnyi.

"Saya belajar dari dua perang Chechnya -- itu sama. Mereka mungkin tidak dibekali senjata dengan baik, namun mereka masih menjadi masalah bagi kami," imbuhnya.

Menurut Zaluzhnyi, Ukraina tidak memiliki sumber daya yang cukup untuk meluncurkan operasi besar-besaran lagi di garis depan, tapi upaya untuk memperoleh sumber daya tersebut masih berlangsung. "Saya tahu bahwa saya mampu mengalahkan musuh ini. Namun saya membutuhkan sumber daya. Saya membutuhkan 300 tank, 600-700 IFV (kendaraan tempur infantri) dan 500 howitzer. Lantas, saya berpikir bahwa sangat realistis untuk mencapai batas 23 Februari," katanya.

Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov sebelumnya saat wawancara dengan majalah Newsweek mengatakan bahwa pasukan angkatan mereka tidak berencana menghentikan serangan selama musim dingin.

 

sumber : Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement