REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pencarian 12 orang yang terjebak tanah longsor di tempat perkemahan di Malaysia terus berlanjut pada Sabtu (17/12/2022). Pencarian harus berhenti semalam karena cuaca buruk.
Sekitar 21 orang, termasuk lima anak meninggal dunia setelah tanah longsor di Batang Kali yang merupakan daerah perbukitan yang populer sekitar 50 km utara Kuala Lumpur pada Jumat (16/12/2022). Peristiwa ini terjadi saat orang-orang terlelap di tendanya.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia menyatakan, sebanyak 94 orang terjebak dalam tanah longsor tetapi 61 orang dapat selamat, dengan 12 orang masih hilang. Operasi pencarian dan penyelamatan dihentikan sekitar pukul 12.00 pada dini hari Sabtu karena cuaca yang tidak menguntungkan. Pencarian kembali dilanjutkan pada pukul 07.00.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan pada Jumat malam, bahwa pemerintah akan memberikan bantuan sebesar 10 ribu ringgit kepada keluarga dari setiap orang yang meninggal dalam tragedi itu. Sementara orang yang selamat akan menerima 1.000 ringgit per rumah tangga.
Penyelidikan awal menunjukkan tanggul sekitar 450 ribu meter kubik tanah telah runtuh. Tumpukan tanah terjatuh dari ketinggian sekitar 30 meter dan menutupi area seluas sekitar 0,4 hektar.
Departemen Kehutanan di beberapa negara bagian memerintahkan penutupan tempat perkemahan yang dianggap berisiko tinggi, serta jalur hiking dan mengemudi off-road. Tanah longsor biasa terjadi di Malaysia, tetapi biasanya hanya terjadi setelah hujan lebat. Banjir sering terjadi, dengan sekitar 21 ribu orang mengungsi tahun lalu akibat hujan lebat di tujuh negara bagian.