REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Utusan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Timur Tengah Tor Wennesland mengatakan pada Senin (19/12/2022), bahwa lebih dari 150 warga Palestina dan lebih dari 20 warga Israel telah meninggal dalam konflik Israel-Palestina sepanjang tahun ini. Laporan terbaru itu menandai jumlah kematian tertinggi dalam beberapa tahun.
"Saya sangat prihatin dengan peningkatan tajam dalam kekerasan terhadap warga sipil di kedua sisi, yang memperburuk ketidakpercayaan dan merongrong penyelesaian konflik secara damai," kata Wennesland kepada Dewan Keamanan PBB dikutip dari Anadolu Agency.
Wennesland menyerukan diakhirinya kekerasan dan agar semua pelaku dimintai pertanggungjawaban. Dia juga menyatakan keprihatinan atas perluasan pemukiman Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur, yang menurut badan dunia itu merupakan pelanggaran mencolok terhadap resolusi PBB dan hukum internasional.
Sekitar 4.800 unit rumah dibangun di Area C Tepi Barat tahun ini dari 900 unit pada 2021 menjadi 3.100 unit pada 2022. Jumlah unit rumah meningkat lebih dari tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Dia mendesak Israel untuk menghentikan kemajuan semua kegiatan pemukiman serta penghancuran properti milik Palestina.
Wennesland juga meminta para pemain regional dan komunitas internasional untuk mengambil langkah konkret untuk mengubah lintasan negatif di lapangan. Berbagai pihak perlu untuk memajukan Israel dan Palestina menuju solusi dua negara.