Kamis 22 Dec 2022 10:21 WIB

BNN: Hadirnya JIS Singkirkan Penyalahgunaan Narkotika di Jakut

Pembangunan infrastruktur JIS bisa menghilangkan penyalahgunaan narkotika.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Warga menonton tarian pada acara puncak perayaan HUT ke-495 DKI Jakarta di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Sabtu (25/6/2022).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menonton tarian pada acara puncak perayaan HUT ke-495 DKI Jakarta di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Sabtu (25/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subkoordinator Seksi Rehabilitasi BNN Kota Jakarta Utara (Jakut), Novianti Purnamasari menyebutkan, kehadiran Jakarta International Stadium (JIS) sebagai solusi tepat untuk membantu menyingkirkan penyalahgunaan narkotika dari kawasan pinggir rel yang selama ini terjadi Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakut.

"Saya rasa solusi yang paling tepat adalah membangun infrastruktur wilayah sehingga bergeser lah semua (penyalahgunaan narkotika) tidak di situ lagi. Contohnya di Kampung Bayam ya kan, yang ada sekarang diganti dengan adanya JIS kan, meskipun masih ada pro dan kontra juga tantangan," kata Novi di Jakarta, Rabu (22/12/2022).

Novi mengatakan, kawasan pinggir rel Kelurahan Papanggo, termasuk Kampung Bayam, pernah menjadi sasaran operasi razia BNN Kota Jakut, sebelum adanya JIS. Tapi dengan adanya bangunan baru, dengan adanya infrastruktur di Kampung Bayam, sasarannya menjadi bergeser ke wilayah lain.

"Ada dulu kami razia dari kampung Bahari sampai ke Kampung Bayam itu semua, di pinggir rel itu kan banyak banget, karena kami cek tes urine di sana itu banyak yang pakai. Sekarang sudah tidak lagi, sudah pindah," kata Novi.

Dia menilai, kepadatan penduduk Kampung Bayam dan Kampung Bahari terjadi karena bangunan kafe dan rumah kos-kosan membebaskan pendatang tinggal di sana tanpa melapor satu kali 24 jam ke RW, lurah, dan sebagainya. Meski instansi terkait sebenarnya sudah mengatur agar pendatang wajib melapor.

Aturan itu sulit dipatuhi penduduk di sana. Pasalnya, kesadaran tentang infrastruktur rumah sehat belum memadai. Sehingga penduduk menjadi kurang peduli terhadap pendatang yang benar-benar akan bekerja dan mana yang niatnya berbeda. Tentunya hal itu berpotensi mengganggu lingkungan pertumbuhan anak-anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement